IKN Pacu Pertumbuhan Ekonomi Penajam Paser Utara, Tertinggi di Kalimantan Timur
IKN Pacu Pertumbuhan Ekonomi Penajam Paser Utara, Tertinggi di Kalimantan Timur
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian daerah, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Berdasarkan data yang dirilis oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto pada Jumat (14/3/2025), PPU mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Kaltim pada tahun 2024, mencapai angka fantastis 30,68 persen. Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 29,4 persen. Keberhasilan ini menempatkan PPU jauh di atas kabupaten/kota lain di Kaltim. Kabupaten Kutai Timur berada di posisi kedua dengan pertumbuhan 9,82 persen, disusul Kota Samarinda dengan 8,66 persen.
Pertumbuhan ekonomi yang signifikan di PPU ini didorong oleh pesatnya perkembangan sektor konstruksi yang dipicu oleh pembangunan IKN. Meskipun sektor pertambangan masih menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim secara keseluruhan, IKN telah berhasil menciptakan efek domino yang menguntungkan bagi PPU. Hal ini terbukti dari kontribusi ekonomi PPU yang mencapai 2 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Kaltim pada tahun 2024, yang mencapai 6,17 persen. Sebagai perbandingan, kontribusi Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 24 persen, Kutai Timur 20 persen, Kota Balikpapan 17 persen, Kota Samarinda 11 persen, Kota Bontang 8 persen, Kabupaten Paser 7 persen, Kabupaten Berau 6 persen, Kabupaten Kutai Barat 5 persen, dan Kabupaten Mahakam Ulu 0 persen.
Lebih rinci, Budi Widihartanto menjelaskan kontribusi masing-masing sektor di setiap kabupaten/kota. Kota Samarinda, misalnya, pertumbuhan ekonominya didominasi sektor konstruksi dan lapangan usaha lainnya. Sementara itu, Kota Bontang dan Balikpapan mengandalkan sektor industri pengolahan. Kabupaten Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Timur, Berau, dan Kutai Barat masih bertumpu pada sektor pertambangan. Uniknya, PPU dan Mahakam Ulu memiliki sektor unggulan yang berbeda; PPU mengandalkan konstruksi, sedangkan Mahakam Ulu berfokus pada sektor pertanian dan perkebunan.
Pemerintah Provinsi Kaltim menyadari pentingnya diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan. Budi Widihartanto menekankan perlunya pengembangan sektor industri manufaktur dan pertanian untuk meningkatkan ketahanan ekonomi daerah. Ia mencontohkan potensi besar Kabupaten Mahakam Ulu dalam pengembangan perkebunan kakao. Keberhasilan PPU menjadi bukti nyata bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya dan menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. Tantangan ke depan adalah bagaimana memastikan keberlanjutan pertumbuhan ini dan pemerataan kesejahteraan di seluruh Kaltim. Pemerintah perlu menciptakan strategi yang tepat untuk memastikan sektor-sektor lain selain konstruksi juga berkembang pesat di PPU, sehingga ketahanan ekonomi daerah semakin terjamin.
Berikut rincian kontribusi ekonomi masing-masing kabupaten/kota di Kaltim tahun 2024:
- Kabupaten Kutai Kartanegara: 24 persen
- Kabupaten Kutai Timur: 20 persen
- Kota Balikpapan: 17 persen
- Kota Samarinda: 11 persen
- Kota Bontang: 8 persen
- Kabupaten Paser: 7 persen
- Kabupaten Berau: 6 persen
- Kabupaten Kutai Barat: 5 persen
- Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU): 2 persen
- Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu): 0 persen