Kontroversi YouTuber Amerika: Rekayasa Kehamilan dalam Hubungan Throuple
Kontroversi YouTuber Amerika: Rekayasa Kehamilan dalam Hubungan Throuple
Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan oleh pengakuan seorang YouTuber asal Amerika, Nick Yardy (29), yang mengaku telah menghamili kekasihnya, Jade (22), dan ibu kekasihnya, Dani (44). Pengakuan mengejutkan ini memicu gelombang kecaman dari publik. Namun, belakangan terungkap bahwa klaim kehamilan tersebut merupakan rekayasa belaka.
Dalam wawancara dengan Daily Mail, Nick Yardy secara tegas membantah adanya kehamilan. Ia menyatakan bahwa seluruh cerita tersebut merupakan skenario yang dirancang untuk tujuan hiburan. "Tidak ada kehamilan. Semua itu hanya rekayasa. Itu tidak nyata," tegasnya. Yardy menambahkan bahwa ia meyakini sebagian besar pengikutnya menyadari bahwa cerita tersebut tidaklah benar, dan hanya mencari hiburan semata. Meskipun demikian, penjelasan tersebut tidak sepenuhnya meredam kecaman publik.
Banyak netizen yang tetap mengecam tindakan Yardy, menganggap tindakannya tidak bertanggung jawab dan tidak pantas, bahkan menjijikkan. Komentar-komentar negatif membanjiri media sosial, mengecam Yardy atas upaya menciptakan konten sensasional dengan mengorbankan etika dan moral. Beberapa netizen menyatakan bahwa meskipun mereka tahu cerita tersebut adalah bohong, tindakan Yardy tetap tidak dapat dibenarkan.
Di balik kontroversi kehamilan palsu, terungkap fakta lain yang tak kalah mengejutkan. Yardy mengakui bahwa ia, Jade, dan Dani telah menjalin hubungan asmara tiga pihak atau throuple selama dua tahun. "Mereka memang ibu dan anak, dan hubungan kami bertiga itu nyata. Hanya saja, kehamilan itu tidak benar. Setidaknya belum terjadi," jelas Yardy. Hubungan throuple ini bermula dari hubungan Yardy dan Jade, seorang bintang OnlyFans, yang mengalami masalah. Mereka kemudian meminta saran dari Dani, seorang life coach, yang menyarankan untuk menambah anggota dalam hubungan mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dani sendiri yang kemudian menjadi orang ketiga dalam hubungan tersebut, dengan persetujuan Jade.
Kasus ini menimbulkan perdebatan luas tentang etika pembuatan konten di media sosial dan batas-batas yang seharusnya dipatuhi oleh para content creator. Penggunaan isu sensitif seperti kehamilan dan hubungan keluarga yang tidak konvensional untuk meraih popularitas dipertanyakan dan dikritik secara tajam. Kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai tanggung jawab platform media sosial dalam memoderasi konten yang berpotensi merugikan dan menyebarkan informasi palsu.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi para kreator konten untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menciptakan konten mereka. Memanfaatkan isu sensitif untuk meraih popularitas bukan hanya tidak etis, tetapi juga dapat berdampak negatif bagi masyarakat. Transparansi dan kejujuran dalam berkreasi menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan dan reputasi yang baik di dunia digital.
Catatan: Meskipun dalam berita disebutkan Jade sebagai bintang OnlyFans, tidak ada informasi lebih lanjut yang diberikan dalam berita asli terkait dengan profesinya tersebut. Oleh karena itu, detail tersebut tidak dielaborasi lebih jauh dalam penulisan ulang ini.