Kemendag Jelaskan Penyebab Penurunan Harga Referensi CPO Dua Bulan Berturut-turut

Kemendag Jelaskan Penyebab Penurunan Harga Referensi CPO Dua Bulan Berturut-turut

Harga referensi (HR) minyak kelapa sawit (CPO) kembali mengalami penurunan pada Maret 2025, menandai penurunan kedua kalinya secara berturut-turut. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), HR CPO untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE) ditetapkan sebesar 954,50 dollar AS/MT. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,94 dollar AS atau 0,10 persen dibandingkan HR CPO periode Februari 2025 yang mencapai 955,44 dollar AS/MT. Penurunan ini, menurut Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Isy Karim, mendekati ambang batas 680 dollar AS/MT. Dengan demikian, pemerintah tetap mengenakan BK CPO sebesar 124 dollar AS/MT dan PE CPO sebesar 7,5 persen dari HR CPO Maret 2025, yaitu sebesar 71,5877 dollar AS/MT.

Perhitungan HR CPO didasarkan pada rata-rata harga dari tiga sumber: bursa CPO di Indonesia (845,38 dollar AS/MT), bursa CPO di Malaysia (1.063,62 dollar AS/MT), dan Pasar Lelang CPO Rotterdam (1.418,68 dollar AS/MT) selama periode 25 Januari – 24 Februari 2025. Mengacu pada Permendag Nomor 46 Tahun 2022, yang mempertimbangkan perbedaan harga rata-rata lebih dari 40 dollar AS, perhitungan HR CPO menggunakan rata-rata dua sumber harga dengan median terdekat. Oleh karena itu, HR CPO Maret 2025 ditentukan berdasarkan rata-rata harga dari bursa CPO Malaysia dan Indonesia.

Isy Karim menjelaskan bahwa penurunan HR CPO disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, terjadi penurunan permintaan CPO, terutama dari pasar India. Kedua, harga minyak nabati lainnya juga mengalami penurunan. Kondisi ini sejalan dengan penurunan yang terjadi pada bulan Februari 2025, dimana HR CPO tercatat sebesar 955,44 dollar AS/MT, mengalami penurunan 104,10 dollar AS (9,82 persen) dibanding bulan Januari (1.059,54 dollar AS/MT). Faktor penyebab penurunan pada bulan Februari pun serupa: melemahnya permintaan dari India dan penurunan harga minyak nabati kompetitor seperti minyak kedelai dan rapeseed.

Kemendag terus memantau perkembangan harga CPO secara berkala. Penurunan harga CPO ini memiliki implikasi terhadap penerimaan negara dari sektor perkebunan kelapa sawit dan juga berdampak pada para pelaku usaha di industri kelapa sawit. Pemerintah akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar internasional.

Sumber data HR CPO:

  • Bursa CPO Indonesia: 845,38 dollar AS/MT
  • Bursa CPO Malaysia: 1.063,62 dollar AS/MT
  • Pasar Lelang CPO Rotterdam: 1.418,68 dollar AS/MT