Gencatan Senjata Ukraina-Rusia: Moskow Tunggu Kejelasan dari AS dan Kyiv
Gencatan Senjata Ukraina-Rusia: Moskow Tunggu Kejelasan dari AS dan Kyiv
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan terkini negosiasi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Dalam sebuah acara buka puasa di Kedutaan Besar Rusia Jakarta, Kamis (13/3/2025), Dubes Tolchenov menekankan bahwa Moskow tengah menunggu langkah konkret dari Kyiv dan Washington D.C. Pernyataan ini disampaikan menyusul serangkaian pembicaraan antara Ukraina dan Amerika Serikat di Arab Saudi, yang menurutnya, telah memberikan dampak signifikan terhadap dinamika negosiasi.
Dubes Tolchenov menjelaskan bahwa situasi masih sangat fluktuatif dan membutuhkan kesabaran. Meskipun adanya perkembangan positif pasca pelantikan kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, Rusia menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata bukanlah hasil dari negosiasi bilateral antara Rusia dan AS. Ia menekankan bahwa perundingan damai harus dilakukan secara langsung antara Rusia dan Ukraina. Oleh karena itu, Moskow masih menunggu pernyataan resmi dan komitmen yang jelas dari kedua pihak sebelum menentukan langkah selanjutnya dalam proses perdamaian ini.
Lebih lanjut, Dubes Tolchenov menggarisbawahi bahwa Rusia menginginkan lebih dari sekadar gencatan senjata sementara. Moskow mengejar solusi perdamaian yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengakhiri konflik. Ia memperingatkan bahwa gencatan senjata yang bersifat sementara hanya akan memberikan waktu bagi Ukraina untuk memperkuat posisi militernya dengan bantuan persenjataan dari negara-negara Barat, tanpa menyelesaikan akar permasalahan konflik.
"Tujuan utama kami adalah mencapai perdamaian yang abadi dan menyeluruh antara Rusia dan Ukraina," tegas Dubes Tolchenov. "Untuk itu, kita harus menyelesaikan akar penyebab konflik, bukan hanya menghentikan sementara pertempuran." Salah satu syarat utama yang diajukan Rusia adalah netralitas Ukraina, termasuk komitmen untuk tidak bergabung dengan NATO dan larangan penempatan pangkalan militer NATO di wilayah Ukraina. Selain itu, Moskow menegaskan kembali klaimnya atas Krimea, yang dianggap sebagai bagian integral dari Federasi Rusia.
Saat ini, Rusia masih terus memantau perkembangan situasi dan menunggu langkah selanjutnya dari Amerika Serikat dan Ukraina. Dubes Tolchenov menyatakan bahwa dibutuhkan waktu, mungkin beberapa minggu, untuk mengevaluasi respons dan komitmen kedua pihak sebelum Rusia menentukan langkah selanjutnya dalam proses perdamaian ini. Kejelasan dari kedua belah pihak, khususnya mengenai syarat-syarat perdamaian yang diajukan Rusia, menjadi kunci utama dalam menentukan keberhasilan upaya menuju gencatan senjata yang berkelanjutan.
Proses perdamaian ini masih berada di tahap yang sangat krusial. Pernyataan Dubes Tolchenov mencerminkan kompleksitas situasi dan perlunya pendekatan yang hati-hati dan terukur dari semua pihak yang terlibat.