Projo Bantah Keras Tudingan PDIP: Jokowi Tak Pernah Kirim Utusan, Hentikan Fitnah!
Projo Bantah Keras Tudingan PDIP: Jokowi Tak Pernah Kirim Utusan, Hentikan Fitnah!
Polemik pernyataan Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, terkait adanya utusan Presiden Jokowi yang meminta agar Sekjen PDIP mundur dan Jokowi tak dipecat, mendapat bantahan keras dari Relawan Pro Jokowi (Projo). Waketum Projo, Freddy Alex Damanik, dengan tegas membantah tudingan tersebut dan meminta PDIP untuk menghentikan penyebaran informasi yang dinilai sebagai fitnah.
Damanik menyatakan bahwa pernyataan Deddy Sitorus sama sekali tidak berdasar. Ia menekankan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah mengirimkan utusan untuk meminta intervensi dalam hal apapun terkait internal PDIP. "Tidak benar Pak Jokowi mengirim utusan untuk tidak dipecat dari PDIP. Jangan ngarang dan buat drama. Berhentilah membuat fitnah kepada Jokowi dan keluarganya," tegas Damanik dalam keterangan persnya pada Jumat (14/3/2025).
Lebih lanjut, Damanik menyayangkan sikap PDIP yang dianggapnya gemar menciptakan drama politik murahan. Ia menilai tindakan tersebut justru kontraproduktif terhadap upaya membangun pendidikan politik yang sehat di tengah masyarakat. "Setoplah karang mengarang cerita. Rakyat sudah bosan dengan drama murahan seperti itu. Nggak mutu dan murahan. Bukan pendidikan politik yang baik untuk rakyat. Rakyat nggak percaya isu nggak bermutu seperti itu," ungkapnya dengan nada kesal.
Pernyataan Damanik ini sejalan dengan penolakan langsung dari Presiden Jokowi sendiri. Saat dikonfirmasi di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Jokowi secara tegas membantah tudingan tersebut. "Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" tanya Jokowi dengan nada heran, seperti dilansir detikJateng pada Jumat (14/3/2025).
Jokowi mempertanyakan motif dan logika di balik tudingan tersebut. Ia mempertanyakan apa kepentingan dirinya sampai harus mengirimkan utusan untuk mempengaruhi keputusan internal partai. "Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu, kepentingannya apa? Coba logikanya," ujarnya. Presiden juga mengungkapkan kekecewaannya karena selama ini memilih untuk diam meskipun terus-menerus difitnah dan dicela. "Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya," ungkapnya dengan nada tegas.
Sementara itu, pernyataan awal dari Deddy Sitorus yang menyebutkan adanya utusan pada 14 Desember 2024 yang meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mundur dan meminta agar Jokowi tidak dipecat, kini mendapat penolakan keras dari pihak Projo dan Presiden Jokowi sendiri. Deddy Sitorus juga menambahkan dalam pernyataannya bahwa utusan tersebut juga menyebutkan ada sembilan kader PDIP yang menjadi target pihak kepolisian dan KPK. Namun, klaim tersebut hingga kini belum didukung oleh bukti-bukti yang kuat.
Pernyataan saling bertolak belakang ini semakin memperkeruh suasana politik Tanah Air. Publik pun kini menunggu klarifikasi lebih lanjut dan berharap agar polemik ini dapat diselesaikan secara bijak dan dewasa, tanpa perlu saling melempar tudingan yang tidak berdasar. Perlu adanya transparansi dan akuntabilitas dari semua pihak terkait untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga kondusifitas politik nasional.
Berikut poin-poin penting dari pernyataan tersebut:
- Projo membantah keras tudingan adanya utusan Jokowi ke PDIP.
- Jokowi secara langsung membantah telah mengirim utusan.
- Projo menilai PDIP menciptakan drama politik murahan.
- Pernyataan Deddy Sitorus belum didukung bukti kuat.
- Polemik ini memperkeruh suasana politik nasional.