Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Tiga Kali Letusan Terjadi dalam Enam Jam

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Tiga Kali Letusan dalam Enam Jam

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan dengan tiga kali erupsi yang terjadi dalam kurun waktu enam jam pada Jumat, 14 Maret 2025. Erupsi yang terpantau antara pukul 18.00 WITA hingga 24.00 WITA ini menjadi perhatian serius bagi petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki dan otoritas setempat.

Berdasarkan laporan resmi dari petugas PPGA, Herman Yosef S Mboro, letusan pertama terjadi pukul 18.04 WITA, disusul letusan kedua pada pukul 20.59 WITA, dan letusan ketiga pada pukul 21.24 WITA. Ketiga letusan tersebut menghasilkan kolom erupsi dengan ketinggian yang bervariasi, mencapai antara 700 hingga 1.000 meter di atas puncak kawah. Warna asap yang teramati berwarna kelabu, mengindikasikan kandungan material vulkanik dalam jumlah signifikan. Pengamatan visual gunung menunjukkan kondisi yang cukup jelas meskipun terkadang tertutup kabut tipis.

Selain letusan, aktivitas vulkanik lainnya juga tercatat. Selama periode pengamatan, teramati asap kawah berwarna putih dengan intensitas tebal dan ketinggian bervariasi antara 300 hingga 500 meter. Aktivitas ini mengindikasikan tekanan gas yang sedang hingga lemah dari dalam kawah. Sejumlah tujuh kali gempa hembusan tercatat, dengan amplitudo bervariasi antara 3.7 mm hingga 2.2 mm dan durasi antara 32 hingga 166 detik. Gempa hembusan ini menunjukkan adanya pergerakan fluida di dalam sistem vulkanik. Selain itu, teramati pula sinar api samar-samar dari kawah puncak, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 7.4 mm, S-P 41 detik, dan durasi 186 detik.

Kondisi cuaca selama periode pengamatan umumnya cerah dan berawan dengan angin lemah bertiup ke arah barat. Suhu udara berkisar antara 21 hingga 23 derajat Celcius. Meskipun demikian, tingginya aktivitas vulkanik dan potensi bahaya yang ditimbulkannya tetap menjadi perhatian utama. Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada Status Level III (Siaga), yang mengharuskan tindakan pencegahan dan mitigasi risiko.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan para pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya-timur laut sejauh 6 kilometer. Anjuran ini bertujuan untuk meminimalisir risiko terkena dampak langsung erupsi dan material vulkanik yang mungkin terlontar. Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat, dan menghindari penyebaran informasi yang tidak terverifikasi. Penting pula untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan, khususnya di daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Banjir lahar hujan ini dapat terjadi karena material vulkanik yang terakumulasi di puncak gunung terbawa oleh air hujan dan mengalir melalui sungai-sungai di sekitarnya.

Pemerintah daerah dan instansi terkait terus memantau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci dalam menghadapi potensi ancaman bencana alam ini.