Diks Redam Bintang Chelsea, Copenhagen Tumbang di Stamford Bridge
Diks Redam Bintang Chelsea, Copenhagen Tumbang di Stamford Bridge
Pertandingan leg kedua babak 16 besar Europa Conference League antara Chelsea dan FC Copenhagen di Stamford Bridge, London, Jumat (14 Maret 2025) dini hari WIB, menyajikan pertarungan sengit yang berakhir dengan kemenangan tipis tuan rumah. Kemenangan 1-0 Chelsea atas Copenhagen ditentukan oleh gol tunggal Kiernan Dewsbury-Hall, sekaligus memastikan langkah The Blues ke perempat final dengan agregat 3-1.
Salah satu sorotan pertandingan terletak pada duel individu antara bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, dan winger Chelsea, Pedro Neto. Pertarungan keduanya menjadi pusat perhatian, khususnya di babak pertama. Sejak menit-menit awal, kedua tim menampilkan permainan menyerang yang berimbang, menciptakan beberapa peluang emas di depan gawang masing-masing. Namun, ketegangan mencapai puncaknya menjelang turun minum.
Pada menit ke-43, dalam sebuah serangan balik cepat Chelsea, Neto memasuki kotak penalti dan jatuh setelah kontak dengan Diks. Insiden ini memicu reaksi dari pemain belakang Copenhagen tersebut. Menurut laporan dari media Denmark, Bold.dk, Diks mengakui menegur Neto setelah insiden tersebut.
"Saya mengatakan kepadanya, 'Ayolah, Pedro, jangan berakting. Jangan meminta penalti ketika kamu terjatuh. Saya hanya berada di dekatmu dan kemudian kamu jatuh'," ungkap Diks, seperti dikutip dari Bold.dk. Ia melanjutkan, "Dia tidak menjawab saat itu, tetapi setelahnya semuanya baik-baik saja. Kami memiliki beberapa duel yang bagus di babak pertama. Puncaknya adalah tendangan bebas bagi saya, yang sangat indah karena tepat di depan para penggemar. Itu momen yang menyenangkan."
Duel antara Diks dan Neto berlanjut hingga hampir sepanjang pertandingan. Keduanya terlibat dalam beberapa kali perebutan bola yang ketat, menunjukkan intensitas tinggi laga tersebut. Neto akhirnya ditarik keluar pada menit ke-90, sementara Diks bermain penuh selama 90 menit. Catatan dari Sofascore menunjukkan Diks terlibat dalam tiga duel, memenangkan satu kali dan melakukan dua kali sapuan bola.
Meskipun kalah, penampilan Diks patut diapresiasi. Ia berhasil meredam pergerakan Neto, salah satu pemain kunci Chelsea, dan memberikan kontribusi signifikan dalam pertahanan Copenhagen. Meskipun akhirnya kalah, performa impresif Diks dan beberapa pemain lain di tim Copenhagen memberikan bukti daya saing klub tersebut di panggung Eropa.
Kemenangan Chelsea memastikan perjalanan mereka ke babak berikutnya, tetapi performa gigih Copenhagen dan duel sengit antara Diks dan Neto akan menjadi catatan menarik dalam sejarah Europa Conference League. Pertandingan ini membuktikan bahwa sepak bola tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang pertarungan individu yang menentukan jalannya pertandingan.