Lonjakan Permintaan Uang Baru Picu Kenaikan Tarif Jasa Penukaran di Terminal Tanjung Priok

Lonjakan Permintaan Uang Baru Picu Kenaikan Tarif Jasa Penukaran di Terminal Tanjung Priok

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, permintaan uang baru di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami peningkatan signifikan. Hal ini berdampak pada kenaikan tarif jasa penukaran uang baru yang mencapai 20 persen, satu minggu sebelum Lebaran. Kenaikan ini menjadi sorotan mengingat tarif normalnya hanya sekitar 10 persen, sementara pada minggu sebelum lonjakan permintaan, tarifnya berada di angka 15 persen.

Mastiar (54), salah satu penyedia jasa penukaran uang baru di terminal tersebut, mengungkapkan bahwa kenaikan tarif tersebut merupakan respon terhadap meningkatnya permintaan. “Biasanya, jasa penukaran uang baru kita kenakan 10 persen. Misalnya, jika ada yang menukarkan uang senilai Rp 1 juta, maka biaya jasanya Rp 100.000,” jelas Mastiar saat ditemui di Terminal Tanjung Priok pada Jumat (14/3/2025). Namun, satu minggu menjelang Lebaran, tarif tersebut melonjak menjadi 20 persen untuk memenuhi permintaan yang meningkat drastis.

Lebih lanjut Mastiar menjelaskan bahwa profesi ini bukanlah pekerjaan musiman baginya. Ia telah menggeluti usaha penukaran uang baru di Terminal Tanjung Priok selama hampir dua dekade. “Saya sudah 20 tahun bekerja seperti ini. Setiap hari saya ada di terminal ini, karena banyak penumpang yang membutuhkan jasa penukaran uang baru,” tambahnya. Ia melayani para penumpang yang hendak melakukan perjalanan mudik Lebaran dengan kebutuhan uang baru yang bersih dan layak untuk diberikan sebagai THR atau amplop lebaran.

Uniknya, Mastiar dan rekan-rekannya memiliki strategi khusus dalam menghadapi lonjakan permintaan ini. Tidak hanya beroperasi di Terminal Tanjung Priok, mereka juga akan berpindah lokasi ke Harapan Indah, Bekasi, selama satu minggu menjelang Lebaran. Strategi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dan melintasi wilayah Bekasi. Dengan berpindah lokasi, mereka berharap dapat menjangkau lebih banyak pemudik yang membutuhkan jasa mereka.

Kenaikan tarif jasa penukaran uang baru ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi para pemudik yang hendak memanfaatkan layanan ini. Perlu perencanaan yang matang agar anggaran yang dipersiapkan untuk perjalanan mudik tetap terkendali. Diharapkan, pemerintah turut memperhatikan dinamika harga jasa ini, khususnya menjelang momen-momen penting seperti Lebaran, guna memastikan kepuasan dan perlindungan bagi konsumen.

Berikut poin-poin penting terkait kenaikan biaya jasa penukaran uang:

  • Tarif jasa normal: 10 persen
  • Tarif jasa seminggu sebelum Lebaran: 15 persen
  • Tarif jasa satu minggu menjelang Lebaran: 20 persen
  • Lokasi operasional: Terminal Tanjung Priok dan Harapan Indah, Bekasi (menjelang Lebaran)
  • Lama berprofesi: Hampir 20 tahun
  • Target pelanggan: Penumpang terminal dan pemudik