Toyota bZ3X: Rekayasa Kolaborasi Tiongkok-Jepang di Segmen Kendaraan Listrik

Toyota bZ3X: Rekayasa Kolaborasi Tiongkok-Jepang di Segmen Kendaraan Listrik

Langkah Toyota memasuki pasar kendaraan listrik semakin agresif ditandai dengan peluncuran bZ3X, sebuah mobil listrik yang pengembangannya berkolaborasi dengan pabrikan otomotif Tiongkok, GAC Group. Kemitraan strategis ini menghasilkan sebuah kendaraan yang menarik untuk diulas, khususnya perbedaannya dengan mobil basisnya, GAC Aion V. Meskipun menggunakan platform yang sama, bZ3X menunjukkan sejumlah modifikasi signifikan yang membedakannya dari pendahulunya.

Perbedaan dimensi menjadi salah satu poin utama. GAC Aion V memiliki dimensi panjang 4.605 mm, lebar 1.854 mm, dan tinggi 1.686 mm dengan jarak sumbu roda 2.775 mm. Sementara itu, Toyota bZ3X sedikit lebih kompak dengan panjang 4.600 mm, lebar 1.850 mm, dan tinggi 1.600 mm, serta jarak sumbu roda 2.765 mm. Meskipun perbedaan dimensi tersebut terbilang relatif kecil, hal ini mencerminkan strategi Toyota dalam menyesuaikan desain agar lebih sesuai dengan preferensi pasar global. Kapasitas penumpang tetap sama, yaitu lima orang.

Perbedaan signifikan juga terlihat pada pilihan kapasitas baterai. GAC Aion V menawarkan empat varian baterai, yaitu 62,2 kWh, 62,681 kWh, 75,26 kWh, dan 90,215 kWh, dengan jarak tempuh hingga 750 km (berdasarkan standar pengujian Tiongkok). Toyota bZ3X menyediakan tiga pilihan baterai lithium iron phosphate (LFP) dengan kapasitas 50,0 kWh, 58,4 kWh, dan 67,9 kWh, yang masing-masing mampu menempuh jarak 430 km, 520 km, dan 610 km (berdasarkan standar CLTC).

Dari sisi performa, kedua kendaraan ini memiliki kesamaan dalam penggunaan motor listrik penggerak roda depan. Namun, spesifikasi daya maksimal sedikit berbeda. Toyota bZ3X menawarkan daya maksimal 150 kW atau 165 kW, dengan kecepatan maksimum 160 km/jam. Meskipun spesifikasi daya GAC Aion V belum sepenuhnya terungkap secara detail dalam konteks ini, informasi yang ada menyebutkan adanya penggunaan motor listrik ganda dengan daya 150 kW dan 165 kW dan torsi 240 Nm.

Integrasi teknologi menjadi pembeda lain yang mencolok. Toyota bZ3X dibekali dengan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) dan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) dari Momenta, perusahaan rintisan teknologi otonom asal Tiongkok. GAC Aion V juga dilengkapi dengan teknologi serupa, yaitu RoboSense LiDAR dan ADAS. Namun, perbedaan mungkin terletak pada spesifikasi dan kemampuan masing-masing sistem, yang membutuhkan studi lebih lanjut untuk membandingkannya secara komprehensif.

Harga jual juga menjadi pertimbangan penting. Di pasar Tiongkok, GAC Aion V dibanderol dengan harga 129.800-189.800 yuan (sekitar Rp 294 juta hingga Rp 430 juta), sementara Toyota bZ3X ditawarkan dengan harga yang lebih rendah, yaitu 109.800-159.800 yuan (sekitar Rp 248 juta hingga Rp 362 juta). Perbedaan harga ini mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti strategi pemasaran dan fitur yang ditawarkan oleh masing-masing pabrikan.

Kesimpulannya, Toyota bZ3X merupakan hasil kolaborasi yang cerdas antara Toyota dan GAC Group. Meskipun menggunakan platform yang sama dengan GAC Aion V, Toyota telah melakukan sejumlah penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pasar yang dituju. Perbedaan dalam dimensi, kapasitas baterai, dan harga menunjukkan strategi diferensiasi yang diterapkan Toyota untuk bersaing di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif.