Banjir Bandang di Tasikmalaya: Ribuan Warga Terdampak, Ratusan Rumah Terendam

Banjir Bandang di Tasikmalaya: Ribuan Warga Terdampak, Ratusan Rumah Terendam

Bencana banjir bandang menerjang empat kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir mengakibatkan meluapnya anak Sungai Citanduy, menyebabkan 3.963 jiwa terdampak dan ratusan rumah terendam. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter, membenamkan permukiman warga di Kampung Mekarsari, Cicalung, Bojong Soban, dan Hegarsari.

Dari total jiwa yang terdampak, sebanyak 741 warga mengungsi di delapan titik lokasi yang tersebar di empat kampung tersebut. Fasilitas umum seperti masjid dan madrasah yang terbebas dari banjir menjadi tempat perlindungan sementara bagi para pengungsi. BPBD Kabupaten Tasikmalaya, dalam keterangan Kepala Bidang Penanggulangan Kesiapsiagaan, Abdul Azis, menyatakan pendataan telah dilakukan dan bantuan logistik, termasuk makanan untuk berbuka puasa dan sahur selama bulan Ramadhan, telah disalurkan kepada para pengungsi. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa ini.

Dampak Banjir di Setiap Kampung:

  • Kampung Bojong Soban: Terparah dengan 1.986 jiwa terdampak dan 486 rumah terendam.
  • Kampung Hegarsari: 1.280 jiwa terdampak dan 270 rumah terendam.
  • Kampung Mekarsari: 571 jiwa terdampak dan 118 rumah terendam.
  • Kampung Cicalung: 126 jiwa terdampak dan 32 rumah terendam.

Total keseluruhan, sebanyak 1.131 Kartu Keluarga (KK) terdampak dengan 906 rumah terendam. Meskipun genangan air mulai surut, rumah-rumah tersebut masih belum dapat dihuni dan proses pembersihan lumpur masih terus dilakukan oleh petugas BPBD, Tagana, TNI-Polri, dan warga setempat. Kerusakan juga melanda ratusan hektar sawah dan lahan pertanian, mengakibatkan gagal panen. Beberapa sarana ibadah, pemakaman, dan bangunan sekolah juga turut terdampak.

Upaya Penanganan dan Antisipasi:

Selain penyaluran bantuan logistik dan evakuasi pengungsi, pemerintah daerah melalui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Aef Syaripuddin, menjamin ketersediaan makanan bagi para korban selama bulan Ramadhan. Petugas gabungan tetap siaga dan memetakan lokasi aman untuk evakuasi cadangan, mengantisipasi potensi hujan susulan yang dapat menyebabkan banjir kembali atau bahkan meluas. Upaya pencegahan dan mitigasi bencana ke depan menjadi fokus utama untuk meminimalisir dampak kejadian serupa di masa mendatang.

Kondisi ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di daerah rawan banjir. Koordinasi dan kolaborasi antar instansi pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat krusial dalam penanggulangan bencana dan pemulihan pasca-bencana.