Gedung PFN Butuh Perhatian Serius: Komisi VI DPR RI Temukan Kondisi Memprihatinkan

Gedung PFN Butuh Perhatian Serius: Komisi VI DPR RI Temukan Kondisi Memprihatinkan

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama anggota Komisi VI DPR RI melakukan peninjauan langsung ke gedung PT Produksi Film Negara (PFN) di Jakarta Timur pada Jumat (14/3/2025). Kunjungan tersebut dilakukan menyusul inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Kramat Jati terkait permasalahan minyak goreng Minyakita. Peninjauan gedung PFN ini mengemuka sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi infrastruktur yang dinilai memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah.

Dasco, yang didampingi oleh Dirut PFN Riefian Fajarsyah, Acting Head of Corporate Secretary PFN Ihsan Chairdiansyah, serta Ketua Komisi VI Anggi Erma Rini, Wakil Ketua Komisi VI Eko Hendro Purnomo, dan anggota Komisi VI lainnya seperti Mufti Anam dan Rieke Diah Pitaloka, langsung menyaksikan kondisi gedung secara detil. Kondisi gedung yang terlihat usang dan kurang terawat menjadi sorotan utama. Dari pantauan langsung, terlihat jelas beberapa bagian gedung mengalami kerusakan, seperti cat yang mengelupas dan pencahayaan yang kurang memadai di studio editing. Bahkan, salah satu anggota Komisi VI berkomentar bahwa kondisi gedung yang memprihatinkan tersebut, jika digunakan untuk syuting film horor, akan terasa sangat horor secara nyata.

Kondisi studio akting dan rumah 'Si Unyil', ikon anak Indonesia yang lahir dari PFN, juga tak luput dari perhatian. Ruang-ruang tersebut menunjukkan tanda-tanda kurang terawat dan membutuhkan renovasi segera. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga aset negara yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, Ihsan Chairdiansyah, mengungkapkan potensi yang dimiliki PFN untuk mengakomodir para content creator yang semakin banyak bermunculan di era digital saat ini. Namun, kondisi infrastruktur yang memprihatinkan menjadi kendala besar dalam upaya tersebut. Dasco pun mengamini hal tersebut dan menyatakan bahwa revitalisasi gedung PFN menjadi prioritas penting untuk mendukung industri kreatif Tanah Air.

Peninjauan ini bukan hanya sekedar kunjungan biasa, melainkan sebuah langkah nyata dari DPR RI dalam mengawasi aset negara dan memastikan penggunaannya secara optimal. Komisi VI DPR RI berkomitmen untuk mendorong pemerintah agar segera melakukan perbaikan dan revitalisasi gedung PFN. Hal ini penting untuk menjaga kelangsungan industri perfilman nasional dan melestarikan warisan budaya yang telah terpatri dalam sejarah perfilman Indonesia. Ke depan, diharapkan akan ada kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, DPR RI, dan PT PFN untuk memastikan revitalisasi gedung berjalan dengan lancar dan efektif.

Berikut beberapa poin penting hasil peninjauan:

  • Kondisi Gedung Memprihatinkan: Cat mengelupas, pencahayaan minim, dan fasilitas yang kurang terawat.
  • Studio 'Si Unyil' Membutuhkan Perbaikan: Kondisi ruangan yang kurang terawat memerlukan renovasi segera.
  • Potensi Content Creator: PFN memiliki potensi untuk mendukung para content creator di era digital, namun terkendala infrastruktur.
  • Komitmen DPR RI: Komisi VI berkomitmen untuk mendorong revitalisasi gedung PFN.
  • Kebutuhan Revitalisasi: Perbaikan dan revitalisasi gedung PFN mendesak untuk menjaga kelangsungan industri perfilman nasional.