Implementasi QRIS Tap di Transportasi Umum Jabodetabek: Tahapan dan Target Penyelesaian
Implementasi QRIS Tap di Transportasi Umum Jabodetabek: Tahapan dan Target Penyelesaian
Bank Indonesia (BI) secara bertahap meluncurkan sistem pembayaran QRIS Tap berbasis NFC di berbagai moda transportasi umum di Jabodetabek. Sistem ini, yang menawarkan kemudahan dan kecepatan transaksi, saat ini telah diterapkan di sejumlah armada bus, MRT Jakarta, dan beberapa koridor TransJakarta. Namun, implementasi penuh masih dalam proses pengembangan dan perlu mempertimbangkan kompleksitas sistem tarif yang berlaku di berbagai moda transportasi.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menjelaskan bahwa peluncuran QRIS Tap dilakukan secara bertahap, dimulai dari rute dengan tarif tunggal. Saat ini, 120 armada DAMRI dan TemanBus telah mengimplementasikan sistem ini secara penuh. Di MRT Jakarta, QRIS Tap sementara hanya berlaku untuk rute Bundaran HI-Lebak Bulus, mengingat kompleksitas algoritma yang dibutuhkan untuk menghitung tarif berdasarkan jarak tempuh. RoyalTrans juga telah menerapkan QRIS Tap di seluruh armadanya, mengingat tarif tunggal yang diterapkan. Dicky menambahkan bahwa moda transportasi dengan sistem tarif multi-zona membutuhkan algoritma yang lebih kompleks, sehingga membutuhkan waktu pengembangan yang lebih lama.
Berikut rincian tahapan implementasi QRIS Tap di berbagai moda transportasi:
- DAMRI: Implementasi penuh ditargetkan Juni 2025, termasuk TransPasundan dan TransSurabaya.
- MRT Jakarta: Implementasi penuh di semua rute ditargetkan September 2025.
- TransJakarta: Saat ini baru diterapkan di 12 moda RoyalTrans. Perluasan ke jaringan Bus Raya Terpadu (BRT), non-BRT, dan Microtrans ditargetkan Juni 2025.
- LRT Jakarta: Implementasi ditargetkan Juni 2025, kemudian diperluas ke LRT Jabodebek pada September 2025.
- KRL Jabodetabek dan Jakarta-Solo: Implementasi ditargetkan September 2025, dengan harapan dapat lebih cepat.
BI berkomitmen untuk mempercepat proses implementasi QRIS Tap di seluruh moda transportasi umum. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna transportasi umum dengan mengurangi waktu antrean dan mempercepat proses transaksi. Dicky menekankan bahwa teknologi QRIS Tap jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode pembayaran konvensional.
Meskipun terdapat perbedaan waktu implementasi di berbagai moda transportasi, BI optimistis bahwa QRIS Tap akan segera terintegrasi secara menyeluruh di seluruh sistem transportasi umum Jabodetabek. Hal ini akan memberikan kemudahan dan efisiensi bagi para penumpang, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi di sektor transportasi publik.
BI terus berkoordinasi dengan operator transportasi untuk memastikan kelancaran proses implementasi dan mengatasi tantangan teknis yang mungkin muncul. Keberhasilan implementasi QRIS Tap ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan sistem pembayaran digital di sektor transportasi umum di daerah lain di Indonesia.