Harga Daging Sapi di Bawah Acuan di Pasar Tomang Barat, Mendag Pantau Stabilitas Harga Jelang Lebaran

Harga Daging Sapi di Bawah Acuan dan Stabilitas Harga Jelang Lebaran

Dalam kunjungannya ke Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, pada Jumat (14/3), Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menemukan fakta menarik terkait harga daging sapi. Ia mengamati harga daging sapi yang dijual di bawah harga acuan yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bapanas menetapkan harga acuan daging sapi sebesar Rp 140.000 per kilogram, namun Mendag menemukan beberapa pedagang yang menjualnya dengan harga Rp 130.000 per kilogram. Penemuan ini menjadi sorotan penting dalam konteks pengawasan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Lebih lanjut, Mendag Budi Santoso juga melakukan pemantauan terhadap harga Minyakita, minyak goreng curah yang menjadi perhatian pemerintah. Hasil pantauan menunjukkan bahwa di Pasar Tomang Barat, Minyakita dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu Rp 15.700 per liter. Namun, Mendag mengakui bahwa stabilitas harga ini tidak merata di semua pasar tradisional. Di beberapa lokasi lain, harga Minyakita terpantau masih fluktuatif, ada yang di atas HET dan ada yang sesuai HET. Kondisi ini menunjukan perlunya pengawasan yang lebih intensif dan terdistribusi secara merata di seluruh pasar di Indonesia.

Selain harga daging sapi dan Minyakita, Mendag juga menyinggung adanya kenaikan harga beberapa komoditas pangan di Pasar Tomang Barat, meskipun ia tidak merinci komoditas apa saja yang mengalami kenaikan. Meskipun demikian, Mendag memastikan bahwa pasokan bahan pokok di pasar tersebut tetap terjamin dan tidak mengalami keterlambatan. Hal ini dinilai penting untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Selain pemantauan harga, kunjungan Mendag ke Pasar Tomang Barat juga dalam rangka Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara (Germas Mapan). Germas Mapan bertujuan untuk meningkatkan kebersihan dan pengelolaan sampah di pasar tradisional. Di Pasar Tomang Barat, Mendag menemukan contoh baik pengelolaan sampah organik yang diolah menjadi pupuk. Mendag mengajak para pedagang untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan pasar, bekerjasama dengan petugas kebersihan untuk mempercepat proses pembersihan dan meningkatkan kenyamanan bagi pembeli.

Program Germas Mapan ini direncanakan akan diterapkan di seluruh pasar tradisional di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menciptakan pasar tradisional yang bersih, nyaman, dan menarik bagi konsumen. Dengan pasar yang bersih dan tertata, diharapkan masyarakat lebih nyaman berbelanja dan aktivitas ekonomi di pasar tradisional semakin meningkat. Hal ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang pasar tradisional. Kebersihan dan kenyamanan pasar diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar tradisional dan mengurangi pergeseran minat belanja ke pasar modern.

Kesimpulan: Kunjungan Mendag ke Pasar Tomang Barat memberikan gambaran mengenai kondisi pasar jelang Lebaran. Pengawasan harga, ketersediaan pasokan, dan kebersihan pasar menjadi fokus utama. Meskipun ditemukan harga daging sapi di bawah acuan dan fluktuasi harga Minyakita di beberapa pasar, Mendag memastikan pasokan terjamin dan mendorong peningkatan kebersihan pasar tradisional melalui Germas Mapan untuk kenyamanan konsumen.