Naufal Samudra: Antara Rehabilitasi, Pengkhianatan Sahabat, dan Bekas Luka Kasus Narkoba

Naufal Samudra: Antara Rehabilitasi, Pengkhianatan Sahabat, dan Bekas Luka Kasus Narkoba

Pesinetron Naufal Samudra, baru-baru ini, kembali mengungkap pengalaman pahitnya terkait dua kali penangkapan yang melibatkan kasus narkoba. Pengakuannya tersebut mengungkapkan luka mendalam yang tak hanya terkait ketergantungan zat terlarang, namun juga penghianatan yang datang dari lingkungan terdekatnya. Pada tahun 2020, karirnya terhenti sementara setelah ia ditangkap oleh Satres Narkoba Polres Jakarta Barat di kediamannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penangkapan tersebut berkaitan dengan penggunaan ganja sintetis liquid dalam vape, yang menurut pengakuannya digunakan untuk mengatasi insomnia dan mencari ketenangan. Atas kasus ini, ia divonis 10 bulan rehabilitasi di Tangerang Selatan.

Naufal terus terang mengungkapkan kesulitan yang dialaminya pada tahun 2020. Ia mengaku merasa tak memiliki jalan keluar lain dan terperangkap dalam kondisi yang memaksanya melakukan hal yang tidak diinginkan. Namun, dua tahun berselang, ia kembali berurusan dengan pihak berwajib. Penangkapan kedua kali pada Januari 2022 di Polda Metro Jaya, meninggalkan bekas luka yang lebih dalam. Kali ini, ia bukan sebagai tersangka, melainkan sebagai saksi atas laporan yang dibuat oleh seseorang yang disebutnya sebagai 'sahabat'. Ironisnya, penangkapan tersebut terjadi sementara Naufal mengaku telah bersih dari penggunaan narkoba, dibuktikan dengan hasil tes urine yang negatif dan tidak ditemukannya barang bukti di tempat kejadian.

Kasus ini menghubungkan Naufal dengan aktor Jeff Smith, dimana beredar rekam jejak digital yang menunjukkan keterkaitan keduanya dengan penggunaan narkoba jenis LSD, seperti yang diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan, pada pemberitaan 8 Januari 2022. Meskipun statusnya sebagai saksi, Naufal tetap menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Cibubur. Ia mengungkapkan rasa sakit hati yang mendalam karena keluarganya harus menanggung beban atas kesalahannya di masa lalu. Ia merasa sangat dikhianati oleh 'sahabatnya' yang melaporkan dirinya kepada pihak berwajib, terutama karena hal tersebut melibatkan keluarganya yang harus menanggung stigma negatif.

Naufal menyatakan kekecewaannya yang mendalam terhadap 'sahabatnya' tersebut. Ia merasa bahwa jika memang ada masalah, seharusnya dibicarakan secara langsung, bukan dengan melibatkan pihak kepolisian dan mencoreng nama baik keluarganya. Sebagai anak tertua, ia merasa bertanggung jawab atas keluarga dan merasa sangat terpukul karena adiknya menjadi saksi atas dua kali penangkapannya. Pengalaman pahit ini, menurutnya, telah menjadi pelajaran berharga yang mengubah hidupnya, khususnya dalam memilih pergaulan dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Kini, ia fokus pada pemulihan diri dan menekuni olahraga tinju sebagai bentuk terapi dan menjaga kesehatan mentalnya.

Kronologi Penangkapan:

  • 2020: Ditangkap di Jakarta Selatan karena kepemilikan ganja sintetis liquid. Divonis 10 bulan rehabilitasi.
  • 2022: Dipanggil sebagai saksi terkait kasus narkoba yang melibatkan Jeff Smith. Tes urine negatif dan tidak ditemukan barang bukti. Tetap menjalani rehabilitasi.