Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025: Indonesia Hanya Saksikan Sebagian Fase

Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025: Indonesia Hanya Saksikan Sebagian Fase

Fenomena gerhana bulan total akan menghiasi langit pada Jumat, 14 Maret 2025. Namun, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kesempatan menyaksikan peristiwa astronomi langka ini secara utuh akan terbatas. Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan persnya pada Kamis, 13 Maret 2025. Ia menjelaskan bahwa meskipun gerhana bulan total akan melintasi sebagian wilayah Indonesia, namun cakupan pengamatannya sangat terbatas.

Teguh Rahayu memaparkan, gerhana bulan total terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, sehingga bayangan bumi menghalangi cahaya matahari yang seharusnya mencapai bulan. Peristiwa ini, yang akan terjadi pada 14 Maret 2025, akan terlihat jelas di beberapa wilayah di dunia, termasuk Amerika, sebagian besar Afrika Barat, Eropa, Asia Timur, dan Australia Timur. Di Indonesia sendiri, hanya sebagian wilayah timur yang akan dapat menyaksikan fase-fase tertentu dari gerhana ini, sementara sebagian besar wilayah lainnya akan terlewatkan.

Lebih lanjut, Ayu, sapaan akrab Teguh Rahayu, merinci tahapan gerhana bulan total tersebut, yang meliputi:

  • Gerhana Penumbra mulai (P1): 10.57.24 WIB
  • Gerhana Sebagian mulai (U1): 12.09.33 WIB
  • Gerhana Total mulai (U2): 13.25.59 WIB
  • Puncak Gerhana (MID): 13.54.33 WIB
  • Gerhana Total berakhir (U3): 14.31.23 WIB
  • Gerhana Sebagian berakhir (U4): 15.47.48 WIB
  • Gerhana Penumbra berakhir (P4): 17.00.01 WIB

Meskipun sebagian wilayah Indonesia dapat menyaksikan beberapa fase gerhana, BMKG menekankan bahwa peristiwa gerhana bulan total pada 14 Maret 2025 ini tidak akan terlihat secara keseluruhan di sebagian besar wilayah negara. Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini, disarankan untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai waktu dan lokasi pengamatan yang optimal di wilayah mereka masing-masing. BMKG akan terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait peristiwa astronomi ini.

Minimnya akses pengamatan gerhana bulan total di Indonesia menjadi sorotan. Perlu adanya upaya peningkatan akses informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai fenomena astronomi, agar masyarakat dapat lebih memahami dan mengapresiasi peristiwa alam yang luar biasa ini. Ke depannya, diharapkan dapat dikembangkan sarana dan prasarana pengamatan astronomi yang lebih memadai di berbagai wilayah Indonesia agar semua masyarakat dapat turut menyaksikan peristiwa-peristiwa alam seperti ini.