Banjir Pejaten Timur: Prioritas Warga Selamatkan Hewan Peliharaan

Banjir Pejaten Timur: Prioritas Warga Selamatkan Hewan Peliharaan

Banjir yang kembali melanda wilayah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 April 2025, memaksa warga untuk mengambil keputusan sulit dalam menyelamatkan harta benda. Salah satu warga, Desi (43), mengungkapkan prioritasnya adalah menyelamatkan dua kucing peliharaannya, Lilo dan Lolo, daripada perabotan rumah tangga. Meskipun banjir sempat surut pada Senin, 3 April 2025, naiknya debit air Kali Ciliwung mengakibatkan genangan kembali merendam sejumlah rumah di kawasan tersebut.

Desi, yang telah memelihara kucing selama beberapa tahun, menjelaskan bahwa kucing kampungnya dibiarkan mencari tempat aman sendiri. Namun, berbeda halnya dengan Lilo dan Lolo, dua kucing ras kesayangannya. "Kucing ras saya ini beda, saya harus memastikan keamanannya," ujar Desi. Keputusan untuk mengevakuasi Lilo dan Lolo terlebih dahulu menjadi prioritas utama Desi sebelum menyelamatkan perabotan rumahnya. Informasi mengenai potensi banjir susulan yang diterima Desi melalui grup WhatsApp RT setempat pada Senin malam, semakin menguatkan tekadnya untuk segera mengungsi bersama kedua kucing peliharaannya.

Ketua RT setempat telah mengimbau warga untuk memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. Mendapat imbauan tersebut, Desi dan keluarga langsung bersiap-siap mencari tempat pengungsian. Proses evakuasi dimulai dengan mengamankan Lilo dan Lolo, yang kemudian ditempatkan di rumah tetangga yang lebih aman dari genangan banjir. Dua kandang kucing tersebut ditumpuk dan ditutup menggunakan spanduk untuk melindungi Lilo dan Lolo dari stres akibat keramaian dan lingkungan yang baru.

"Mereka tidak terbiasa dengan orang banyak, jadi saya harus memastikan mereka tenang," tambah Desi sembari menceritakan bahwa Lilo dan Lolo sempat mengalami stres dan menolak makanan dan minuman di awal pengungsian. Pengalaman Desi menggambarkan dilema yang dihadapi warga saat bencana alam melanda, di mana ikatan emosional dengan hewan peliharaan terkadang diutamakan daripada barang-barang material.

Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perencanaan evakuasi yang mempertimbangkan aspek kesejahteraan hewan peliharaan. Selain itu, kejadian ini juga menggarisbawahi ikatan emosional yang kuat antara pemilik dan hewan peliharaannya, menunjukkan bahwa dalam situasi darurat, prioritas utama terkadang bukan semata-mata menyelamatkan harta benda.

Berikut beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari kejadian ini:

  • Prioritas warga dalam menyelamatkan hewan peliharaan saat bencana.
  • Peran penting informasi dari grup WhatsApp RT dalam kesiapsiagaan warga.
  • Stres yang dialami hewan peliharaan akibat lingkungan yang baru dan tidak familiar.
  • Dilema antara menyelamatkan harta benda dan hewan peliharaan saat terjadi bencana.
  • Pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perencanaan evakuasi yang komprehensif.