Wakapolres Ngada Pimpin Sementara Usai Kapolres Ditahan Propam Polri

Wakapolres Ngada Pimpin Sementara Usai Kapolres Ditahan Propam Polri

Penahanan AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, Kapolres Ngada, oleh Divisi Propam Mabes Polri telah menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat. Namun, Polres Ngada memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal di bawah kepemimpinan sementara Wakapolres Kompol Mei Charles Sitepu. Konfirmasi ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Ngada kepada Kompas.com pada Selasa siang. Meskipun pimpinan tertinggi Polres Ngada tengah menjalani proses hukum, operasional kepolisian tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Proses penahanan AKBP Fajar Widyadharma Lukman sendiri dilakukan pada 20 Februari 2025 oleh aparat Propam Mabes Polri, didampingi Paminal Polda NTT. Informasi yang beredar di masyarakat menyebutkan dugaan keterlibatan Kapolres dalam kasus asusila, dengan detail dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Namun, muncul pula spekulasi mengenai keterkaitan kasus ini dengan penyalahgunaan narkoba. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi yang mengklarifikasi dugaan-dugaan tersebut, dan hanya memastikan bahwa proses hukum sedang berjalan. Kejelasan mengenai dugaan kasus yang menyebabkan penahanan ini masih dinantikan oleh publik.

Kepemimpinan Wakapolres Kompol Mei Charles Sitepu diharapkan dapat menjaga stabilitas dan kelancaran operasional Polres Ngada selama Kapolres menjalani proses hukum. Tugas utama saat ini adalah memastikan agar pelayanan publik tetap optimal, serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Transparansi dan kejelasan informasi menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas situasi dan menghindari beredarnya informasi yang tidak benar. Proses hukum yang berjalan diharapkan dapat memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi semua pihak.

Langkah-langkah yang diambil Polres Ngada untuk memastikan pelayanan tetap optimal:

  • Pengalihan tugas dan tanggung jawab kepada Wakapolres dan jajaran perwira.
  • Peningkatan pengawasan internal untuk memastikan operasional tetap berjalan sesuai prosedur.
  • Komunikasi yang intensif dengan masyarakat untuk menjaga kepercayaan dan transparansi informasi.
  • Prioritas utama tetap pada pelayanan publik dan penegakan hukum di wilayah Ngada.

Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada aparat yang berwenang. Informasi yang resmi akan diberikan segera setelah ada keputusan yang tegas dari proses hukum yang sedang berjalan. Kepercayaan publik terhadap kepolisian sangat penting untuk dijaga, dan transparansi akan menjadi prioritas utama dalam menangani kasus ini.