Olahraga Sahur: Tantangan, Risiko, dan Rekomendasi Ahli

Olahraga Sahur: Tantangan, Risiko, dan Rekomendasi Ahli

Ramadan tiba, kebiasaan berolahraga pun perlu penyesuaian bagi mereka yang ingin tetap menjaga kebugaran. Banyak individu memilih berolahraga menjelang sahur, sebuah pilihan yang menghadirkan tantangan tersendiri. Wisnu Renaldi (34), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan, misalnya, menggeser jadwal latihannya dari malam hari ke pukul 03.00 dini hari selama Ramadan. Ia mengaku memilih latihan ringan seperti angkat beban ringan atau lari di treadmill selama sekitar satu jam.

"Tantangan utamanya adalah harus bangun lebih pagi," ujar Wisnu, menggambarkan perubahan rutinitas yang ia alami. Sebelumnya, Wisnu mencoba berolahraga di sore hari, namun merasa kurang efektif karena kelelahan setelah bekerja seharian. Pengalaman serupa diungkapkan oleh Okta Marfianto (35), karyawan swasta lainnya di Jakarta Selatan. Ia merasakan kelelahan dan dehidrasi jika berolahraga di sore hari karena perut kosong dan tubuh kekurangan cairan.

Okta biasanya berolahraga antara pukul 03.30 hingga 04.00 dini hari, dengan durasi sekitar 10 hingga 20 menit, berupa latihan beban ringan atau lari di treadmill. Kedua individu ini merepresentasikan kelompok yang memilih berolahraga sebelum sahur untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama bulan puasa.

Namun, menurut dr. Febianto Nurmansyach, SpKO dari Mayapada Hospital Tangerang, olahraga sebelum sahur sebenarnya tidak direkomendasikan dalam panduan kesehatan olahraga. "Olahraga sebelum makan berat tidak termasuk dalam rekomendasi kesehatan," tegas dr. Febianto. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa banyak orang yang tetap memilih berolahraga sebelum sahur dan memberikan beberapa panduan agar tetap aman.

Dr. Febianto menekankan pentingnya memperhatikan tiga hal krusial: timing, intensitas, dan durasi latihan. Olahraga yang terlalu dekat dengan waktu sahur berisiko mengganggu sistem pencernaan, menyebabkan ketidaksempurnaan proses pencernaan dan keluhan seperti kembung. Oleh karena itu, ia menyarankan jeda waktu sekitar satu setengah hingga dua jam antara olahraga dan waktu sahur.

Selain itu, durasi latihan disarankan tidak lebih dari 60 menit, dengan intensitas ringan hingga sedang. Penting untuk memperhatikan kondisi tubuh dan menghentikan latihan jika merasakan gejala tidak nyaman. Konsultasi dengan dokter juga disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum memutuskan untuk berolahraga sebelum sahur.

Berikut ringkasan rekomendasi dr. Febianto:

  • Timing: 1,5 - 2 jam sebelum sahur.
  • Durasi: Maksimal 60 menit.
  • Intensitas: Ringan hingga sedang.
  • Konsultasi: Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru, terutama selama bulan puasa.

Menyesuaikan jadwal olahraga selama Ramadan memang memerlukan perencanaan yang matang dan memperhatikan kondisi kesehatan tubuh. Dengan mengikuti anjuran ahli, olahraga menjelang sahur dapat tetap dilakukan dengan aman dan efektif tanpa mengganggu kesehatan dan ibadah puasa.