Ancaman Banjir di Babelan: Warga Usul Pembangunan Turap sebagai Solusi Jangka Panjang
Ancaman Banjir di Babelan: Warga Usul Pembangunan Turap sebagai Solusi Jangka Panjang
Keluhan warga Kampung Warung Pojok, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, terkait rawannya permukiman mereka terhadap bahaya banjir dan erosi sungai, kembali mencuat. Alih-alih relokasi, warga secara tegas mengusulkan pembangunan turap sebagai solusi yang lebih efektif dan ekonomis. Hal ini disampaikan sejumlah warga kepada awak media pada Kamis (13/3/2025). Eti, salah seorang warga setempat, berpendapat bahwa pembangunan turap akan menjadi solusi yang lebih bijak dibandingkan dengan rencana relokasi atau penertiban bangunan di bantaran sungai yang sebelumnya digaungkan oleh Gubernur Jawa Barat.
"Membangun turap lebih efektif," tegas Eti. Menurutnya, pembangunan turap tidak hanya mencegah rumah-rumah warga dari bahaya hanyut akibat erosi, tetapi juga memberikan perlindungan yang lebih menyeluruh terhadap ancaman longsor. "Turap yang kokoh dari paku bumi dapat mengatasi masalah longsor sekaligus melindungi permukiman," imbuhnya. Pendapat senada diungkapkan Rokia (47), seorang ibu rumah tangga yang juga tinggal di wilayah tersebut. Ia menekankan bahwa pembangunan turap akan memberikan rasa aman tidak hanya bagi warga yang bermukim di bantaran sungai, tetapi juga bagi mereka yang rumahnya berada lebih jauh dari aliran sungai. "Turap memberikan rasa aman bagi semua warga, meskipun rumahnya tidak tepat di pinggir sungai," jelasnya. Ia menambahkan bahwa pembangunan turap merupakan investasi jangka panjang yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan relokasi.
Pernyataan warga ini muncul setelah sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan rencana penertiban bangunan di bantaran Sungai Bekasi. Langkah tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mencegah banjir berulang dan menata kawasan sungai agar lebih tertib. Namun, usulan warga ini menawarkan alternatif solusi yang patut dipertimbangkan pemerintah daerah. Pembangunan turap, yang dinilai lebih ekonomis dan efektif dalam melindungi permukiman, layak menjadi prioritas dalam upaya mitigasi bencana banjir dan longsor di wilayah Babelan.
Pemerintah Kabupaten Bekasi kini dihadapkan pada dilema: menerima usulan warga untuk pembangunan turap atau tetap melanjutkan rencana penertiban dan relokasi. Mempertimbangkan masukan dari warga dan potensi dampak sosial ekonomi dari relokasi, maka perlu dilakukan kajian yang komprehensif dan melibatkan partisipasi aktif warga untuk mencapai solusi yang terbaik dan berkelanjutan. Kajian tersebut perlu memperhitungkan aspek teknis, biaya, serta dampak lingkungan dari kedua pilihan tersebut. Kejelasan rencana pemerintah daerah ini menjadi harapan warga Babelan untuk mendapatkan rasa aman dan kepastian akan keselamatan permukiman mereka.
- Alternatif Solusi: Warga mengusulkan pembangunan turap sebagai alternatif solusi yang lebih efektif dan ekonomis dibandingkan dengan relokasi.
- Manfaat Turap: Turap dinilai mampu mencegah hanyutnya rumah dan longsor, serta memberikan rasa aman bagi seluruh warga, tak hanya yang bermukim di bantaran sungai.
- Dilema Pemerintah: Pemerintah Kabupaten Bekasi dihadapkan pada pilihan antara menerima usulan warga atau melanjutkan rencana penertiban dan relokasi bangunan di bantaran sungai.
- Pertimbangan Jangka Panjang: Pembangunan turap dianggap sebagai investasi jangka panjang yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan relokasi.
- Partisipasi Warga: Pentingnya kajian komprehensif dan partisipasi aktif warga dalam menentukan solusi yang terbaik dan berkelanjutan.