Sistem Transaksi Tol: Fleksibilitas Dua Kartu e-Toll di Ruas Tertentu

Sistem Transaksi Tol di Indonesia: Fleksibilitas dan Perbedaan Sistem Terbuka dan Tertutup

Sistem transaksi tol di Indonesia telah mengalami modernisasi dengan penggunaan sistem elektronik (e-Toll). Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam penerapan sistem ini, menciptakan dua model utama: sistem terbuka dan sistem tertutup. Pemahaman perbedaan kedua sistem ini krusial bagi pengendara untuk memastikan kelancaran perjalanan dan menghindari kendala transaksi.

Sistem Transaksi Tol Terbuka: Kemudahan dan Efisiensi

Pada sistem transaksi terbuka, pengendara hanya melakukan pembayaran satu kali di gerbang tol masuk. Pembayaran ini mencakup seluruh perjalanan hingga keluar dari ruas tol tersebut. Setelah melewati gerbang masuk, pengendara dapat melanjutkan perjalanan tanpa perlu berhenti lagi untuk melakukan transaksi di gerbang keluar. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kemacetan di gerbang tol keluar, terutama pada ruas tol yang padat.

Namun, fleksibilitas sistem ini memungkinkan penggunaan dua kartu e-Toll yang berbeda pada satu kendaraan. Hal ini memberikan kemudahan bagi pengendara yang mungkin memiliki lebih dari satu kartu e-Toll atau ingin berbagi biaya tol dengan penumpang lain. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa fitur ini hanya berlaku pada ruas tol tertentu yang menerapkan sistem terbuka.

Berikut beberapa contoh gerbang tol di ruas Tol Jagorawi yang menerapkan sistem transaksi terbuka, di mana penggunaan dua kartu e-Toll dimungkinkan:

  • Gerbang Tol Ciawi: Tujuan dan asal: Ciawi, Gadog, Puncak, Sukabumi
  • Gerbang Tol Bogor: Tujuan dan asal: Kota Bogor Bagian Barat (Istana Bogor, Kebun Raya)
  • Gerbang Tol Sentul Selatan 1 dan 2: Tujuan dan asal: Perumahan Sentul City dan Jalan Tol BORR
  • Gerbang Tol Kranggan: Tujuan dan asal: Wilayah Kranggan khusus lain dari Jakarta
  • Gerbang Tol Gunung Putri: Tujuan dan asal: Gunung Putri ke arah Jonggol
  • Gerbang Tol Cimanggis 1, 2, dan 3: Tujuan dan asal: Kawasan Golf Cimanggis (khusus dari arah Jakarta)
  • Gerbang Tol Cibubur 1 dan 2: Tujuan dan asal: Wilayah Cibubur dan sekitarnya
  • Gerbang Tol Pasar Rebo: Tujuan dan asal: Ke arah Kampung Rambutan dan JORR
  • Gerbang Tol Dukuh: Tujuan dan asal: Akses dari Kampung Rambutan dan JORR menuju Jakarta (dan sebaliknya)

Sistem Transaksi Tol Tertutup: Keamanan dan Transparansi

Berbeda dengan sistem terbuka, sistem tertutup mengharuskan pengendara untuk melakukan transaksi di setiap gerbang tol, baik masuk maupun keluar. Pembayaran dilakukan di gerbang tol keluar, memastikan transparansi dan akurasi biaya tol yang dikenakan. Sistem ini juga memberikan keamanan yang lebih tinggi karena setiap transaksi tercatat dengan jelas.

Salah satu konsekuensi dari sistem tertutup adalah penggunaan satu kartu e-Toll yang sama untuk transaksi masuk dan keluar. Penggunaan kartu yang berbeda akan menyebabkan kendala pada saat keluar dari ruas tol. Oleh karena itu, pengendara diimbau untuk selalu memastikan saldo cukup dan menggunakan kartu yang sama selama perjalanan.

Berikut beberapa contoh gerbang tol yang menerapkan sistem transaksi tertutup:

  • Gerbang Tol Purwakarta Utara: Tujuan dan asal: Sadang, Purwakarta Utara
  • Gerbang Tol Jatiluhur: Tujuan dan asal: Purwakarta wilayah Selatan, Bendungan Jatiluhur
  • Gerbang Tol Padalarang Timur: Tujuan dan asal: Padalarang kota, Cianjur
  • Gerbang Tol Baros/Cimahi: Tujuan dan asal: Cimahi, Baros
  • Gerbang Tol Pasteur: Tujuan dan asal: Pasteur, Dago, Ciumbuluit, Gedung Sate
  • Gerbang Tol Pasir Koja: Tujuan dan asal: Pasir Koja, Holis, Cibeureum
  • Gerbang Tol Kopo: Tujuan dan asal: Kopo, Terminal Leuwi Panjang, Soreang
  • Gerbang Tol Moh. Toha: Tujuan dan asal: Mohamad Toha, Dayeuh Kolot
  • Gerbang Tol Buah Batu: Tujuan dan asal: Buah Batu, Margahayu, Bojong Soreang, Dayeuh Kolot
  • Gerbang Tol Cileunyi: Tujuan dan asal: Cileunyi, Sumedang, Garut

Kesimpulannya, pemahaman perbedaan antara sistem transaksi tol terbuka dan tertutup sangat penting bagi setiap pengendara. Dengan memahami sistem yang diterapkan di masing-masing ruas tol, pengendara dapat merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan menghindari potensi masalah selama perjalanan.