Pemuda Ponorogo Sukses Ciptakan Sensasi Ngabuburit Unik dengan Sapi Peliharaannya

Pemuda Ponorogo Sukses Ciptakan Sensasi Ngabuburit Unik dengan Sapi Peliharaannya

Tradisi ngabuburit di bulan Ramadan tak hanya sebatas menunggu waktu berbuka puasa. Di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Akbar Chasby Mahendra, seorang pemuda berusia 24 tahun, berhasil menciptakan sensasi ngabuburit yang tak terlupakan. Ia menjelajahi jalanan desa dengan menunggangi sapi peliharaannya, Michael, seekor sapi Peranakan Ongole (PO) seberat 4 kuintal. Aksi unik ini tak hanya menghibur warga sekitar, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri di tengah ramainya aktivitas bulan Ramadan.

Akbar, yang berprofesi sebagai peternak dan penjual sapi di Desa Kunti, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki dua tujuan. Pertama, sebagai upaya menjinakkan Michael, sapi berusia dua tahun yang baru sebulan terakhir dilatih berjalan jauh. Kedua, sebagai bagian dari tradisi ngabuburit yang ia lakukan selama tiga kali di bulan Ramadan ini. "Sapinya biar sehat, terus saya juga mau ngabuburit," ujarnya. Dengan menambahkan pelana, kalung, tali kendali, dan lonceng, Akbar membuat penampilan Michael semakin menarik perhatian.

Keunikan aksi Akbar ini terletak pada pemilihan hewan tunggangannya. Di era modern ini, pemandangan seseorang menunggangi sapi di jalan raya merupakan hal yang jarang ditemui. Hal ini semakin diperkuat dengan langkanya sapi putih di daerah tersebut. "Sapi putih di sini kan jarang. Kalaupun ada, tidak ditunggangi, hanya dikandang saja. Ini juga buat perwakilan, agar anak muda sekarang melirik usaha sapi," terang Akbar. Dengan demikian, aksi Akbar juga dapat dimaknai sebagai upaya promosi ternak sapi, khususnya jenis PO, kepada generasi muda.

Perjalanan ngabuburit Akbar dan Michael tak hanya sekedar keliling desa. Mereka juga singgah di sejumlah warung untuk membeli takjil, seperti es. Salah satu penjual es, Eka Nur Safitri, mengaku terkejut namun tidak takut saat melihat sapi memasuki lapaknya. "Nggak takut sih, tapi sedikit kaget tadi, soalnya kan jarang di sekitar sini ada sapi dibuat jalan-jalan seperti kuda," tuturnya. Hal senada juga disampaikan oleh Endro Dwi Saputro, warga sekitar yang mengaku terhibur dengan aksi unik tersebut, bahkan menyebutnya sebagai hiburan menarik bagi anak-anak.

Keberanian Akbar dalam menunggangi sapi di jalanan yang cukup ramai juga menuai apresiasi. Meskipun jalanan ramai kendaraan, Michael tetap tenang mengikuti arahan Akbar. Aksi ini menunjukkan keakraban dan kepercayaan antara Akbar dan Michael yang terbangun melalui proses penjinakan yang konsisten. Keberhasilan Akbar memadukan tradisi ngabuburit dengan usaha peternakan sapi menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk tetap berinovasi dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

Berikut beberapa poin penting dari kegiatan unik Akbar:

  • Kombinasi Ngabuburit dan Penjinakan Sapi: Akbar menggabungkan aktivitas menunggu berbuka puasa dengan melatih sapinya agar lebih jinak.
  • Promosi Ternak Sapi: Aksi ini juga sebagai promosi tidak langsung untuk menarik minat generasi muda pada peternakan sapi.
  • Hiburan bagi Masyarakat: Keunikan aksi ini memberikan hiburan bagi masyarakat sekitar dan anak-anak.
  • Keakraban Manusia dan Hewan: Menunjukkan keakraban dan kepercayaan yang terbangun antara Akbar dan sapinya.
  • Inovasi dalam Tradisi: Menunjukkan inovasi dalam menjalankan tradisi ngabuburit di bulan Ramadan.