AlamTri Resources: Strategi Baru, Fokus Batu Bara Metalurgi dan Energi Terbarukan, Raih Pendapatan Signifikan
AlamTri Resources: Reorientasi Bisnis dan Kinerja Keuangan Positif di Tahun 2024
PT AlamTri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) berhasil menutup tahun buku 2024 dengan pencapaian signifikan, ditandai dengan perubahan strategi bisnis yang fokus pada pengembangan batu bara metalurgi, pengolahan mineral, dan energi terbarukan. Langkah ini diambil setelah perusahaan menyelesaikan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) pada Desember 2024 dan divestasi anak usaha batu bara termal di bawah PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Dengan demikian, setiap lini bisnis ADRO kini memiliki fokus yang lebih spesifik, meningkatkan transparansi dan daya tarik bagi para investor. Perubahan ini menandai komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan transisi energi.
Keberhasilan ADRO dalam merestrukturisasi bisnisnya juga tercermin dalam kinerja keuangan yang positif. Pemegang saham menyetujui pembagian dividen interim sebesar 200 juta dolar AS, yang akan dibayarkan pada 15 Januari 2025. Selain itu, ADRO juga meraih prestasi membanggakan di bidang keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). MSCI meningkatkan peringkat ESG perusahaan dari BBB menjadi A, sebuah pencapaian yang menjadikan ADRO sebagai perusahaan pertambangan batu bara pertama di Indonesia yang mendapatkan peringkat A. Ini menunjukkan komitmen ADRO terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dukungan Saratoga dan Prospek Ke Depan
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), salah satu pemegang saham utama ADRO, juga mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Nilai aset bersih (NAV) SRTG tumbuh sebesar 10,5 persen, dari Rp 48,9 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 53,9 triliun. Perolehan dividen meningkat 36 persen menjadi Rp 3,8 triliun, sementara monetisasi portofolio menghasilkan tambahan arus kas sebesar Rp 4,5 triliun. Devin Wirawan, Direktur Investasi SRTG, menjelaskan bahwa strategi investasi Saratoga berfokus pada tiga pilar utama: penghasilan dividen yang kuat, peningkatan valuasi portofolio, dan investasi di perusahaan-perusahaan baru. Sebagai bagian dari strategi ini, Saratoga juga melakukan ekspansi ke sektor layanan kesehatan dengan mengakuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare pada tahun 2024.
Lany D. Wong, Direktur Keuangan SRTG, menambahkan bahwa peningkatan loan-to-value (LTV) perusahaan menjadi 3,1 persen masih berada dalam batas aman, menunjukkan fleksibilitas keuangan SRTG untuk menangkap peluang investasi yang menjanjikan. Dukungan kuat dari investor berpengalaman seperti Saratoga menjadi penopang penting bagi ADRO dalam menjalankan strategi transformasinya dan memperkuat posisi di industri pertambangan dan energi.
Dengan strategi yang terarah dan dukungan investor yang solid, ADRO berpotensi untuk semakin berkembang pesat dan memainkan peran yang lebih signifikan dalam transisi energi Indonesia. Komitmen terhadap batu bara metalurgi, mineral, dan energi terbarukan, dipadukan dengan praktik ESG yang kuat, menjadikan ADRO sebagai perusahaan yang menarik bagi investor yang mencari pertumbuhan berkelanjutan dan investasi yang bertanggung jawab.
Strategi bisnis baru ADRO memberikan sinyal positif untuk masa depan industri pertambangan dan energi di Indonesia.