Banjir Parah Lumpuhkan Kota Bekasi, Delapan Kecamatan Terendam

Banjir Parah Lumpuhkan Kota Bekasi, Delapan Kecamatan Terendam

Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025), dilanda bencana banjir besar yang melumpuhkan aktivitas warga dan pemerintahan. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam rapat koordinasi daring bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa delapan dari dua belas kecamatan di Kota Bekasi terendam banjir. Kejadian ini mengakibatkan lumpuhnya berbagai sektor, termasuk jalan-jalan utama dan kantor pemerintahan.

Banjir yang terjadi kali ini diakibatkan oleh meluapnya air dari tanggul yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC). Kondisi ini menyebabkan genangan air yang sangat tinggi, bahkan mencapai delapan meter di beberapa titik. Kawasan yang paling parah terdampak adalah daerah di sepanjang aliran Sungai Bekasi, khususnya antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. Tri Adhianto menuturkan bahwa ketinggian air pada banjir kali ini melampaui kejadian serupa pada tahun 2016 dan 2020, menimbulkan kekhawatiran akan pola banjir periodik lima tahunan.

Lebih lanjut, Wali Kota menjelaskan bahwa dampak banjir sangat signifikan terhadap mobilitas warga dan operasional pemerintahan. Jalan-jalan utama tergenang, menghambat lalu lintas dan aksesibilitas masyarakat. Kantor-kantor pemerintahan juga terkena dampak banjir, mengakibatkan terganggunya pelayanan publik. Pemkot Bekasi sebenarnya telah memberikan peringatan dini kepada warga sejak Senin malam untuk melakukan evakuasi mandiri mengingat potensi bencana banjir. Namun, skala dan dampak banjir yang terjadi akhirnya tetap luar biasa.

Berikut beberapa poin penting terkait bencana banjir di Kota Bekasi:

  • Delapan dari dua belas kecamatan terendam banjir.
  • Banjir merendam permukiman, kantor pemerintahan, dan jalan utama.
  • Ketinggian air mencapai hingga delapan meter di beberapa titik.
  • Penyebab banjir adalah meluapnya air dari tanggul BBWSCC di sepanjang Sungai Bekasi antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.
  • Pemkot Bekasi telah mengeluarkan peringatan dini sejak Senin malam.
  • Banjir kali ini lebih parah daripada banjir tahun 2016 dan 2020.

Pemerintah Kota Bekasi tengah fokus pada upaya penyelamatan warga dan pemulihan pascabanjir. Koordinasi dengan BNPB dan instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan terdistribusi secara efektif dan efisien kepada masyarakat terdampak. Penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab banjir dan langkah-langkah pencegahan di masa mendatang juga akan menjadi prioritas utama.