Pedagang Koran Tuli Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Surabaya: Misteri Kematian Ludya Ratna Ningsih

Misteri Kematian Pedagang Koran di Sungai Surabaya

Penemuan jasad seorang perempuan tanpa busana mengapung di Sungai Jagir, Wonokromo, Surabaya, pada Senin, 10 Maret 2025, mengungkap sebuah misteri kematian yang menyita perhatian publik. Korban, yang kemudian teridentifikasi sebagai Ludya Ratna Ningsih (41), seorang pedagang koran penyandang tuli, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Kejadian ini bermula dari laporan suami korban, yang juga penyandang tuna wicara, kepada Polsek Wiyung mengenai hilangnya istrinya.

Laporan tersebut kemudian diteruskan kepada Polsek Wonokromo, yang pada saat itu telah menerima informasi penemuan mayat di wilayah hukumnya. Proses identifikasi korban dilakukan dengan menunjukkan jenazah kepada suami Ludya. Pihak keluarga, setelah memastikan identitas korban, menolak dilakukannya otopsi dan langsung membawa jenazah pulang untuk dimakamkan. Berdasarkan keterangan Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda M. Zahari, kondisi jenazah menunjukkan tanda-tanda pembusukan, dengan perkiraan kematian terjadi pada Sabtu, 8 Maret 2025. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan perhiasannya masih lengkap terpasang, hal ini mengindikasikan kematian tersebut bukan akibat perampokan.

Jejak Terakhir Korban dan Penyelidikan Kepolisian

Hasil penyelidikan sementara mengungkap jejak terakhir korban. Ludya terlihat terakhir kali di sekitar Sungai Rolag pada Sabtu pagi, sekitar pukul 04.00 WIB, melalui rekaman CCTV. Setelah itu, keberadaannya tidak lagi terlacak. Kepolisian masih menyelidiki apakah korban jatuh ke sungai secara tidak sengaja, atau mungkin sedang mandi di sungai, hal ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Meskipun rekaman CCTV menunjukkan keberadaan Ludya di dekat sungai, namun rekaman tersebut tidak dapat menunjukkan secara pasti penyebab kematiannya. Polisi memastikan tidak ada indikasi perampokan karena perhiasan korban masih utuh.

Kronologi Penemuan Jasad

Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan kronologi penemuan jasad tersebut. Pihaknya menerima informasi dari Command Center 112 sekitar pukul 10.15 WIB pada hari Senin. Tim BPBD tiba di lokasi dan menemukan jenazah terapung di Sungai Jagir, tersangkut ranting pohon. Petugas langsung mengamankan jenazah dan melakukan evakuasi dengan peralatan yang memadai untuk mencegah hanyutnya jenazah.

Jenazah ditemukan dalam keadaan tanpa busana, dan tanpa identitas apapun. Korban diperkirakan berusia sekitar 40 tahun dengan tinggi badan sekitar 160 centimeter. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab pasti kematian Ludya Ratna Ningsih.

Kesimpulan Sementara

Sampai saat ini, penyebab kematian Ludya Ratna Ningsih masih belum dapat dipastikan. Meskipun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan perampokan, penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap seluruh fakta dan memberikan kepastian kepada keluarga korban. Polisi masih terus menyelidiki berbagai kemungkinan penyebab kematian, termasuk kemungkinan kecelakaan atau penyebab lainnya yang masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.