Evakuasi Ular Sanca Empat Meter Pasca Banjir di Perumahan Taman Mangu Indah

Evakuasi Ular Sanca Empat Meter Pasca Banjir di Perumahan Taman Mangu Indah

Kehebohan menyelimuti Perumahan Taman Mangu Indah, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (4/3/2025). Sebuah ular sanca dengan panjang mencapai empat meter ditemukan di area pos keamanan perumahan. Penemuan reptil raksasa ini diduga kuat berkaitan dengan banjir yang baru-baru ini melanda kawasan tersebut. Banjir yang merendam habitat alami ular tersebut memaksanya untuk mencari tempat perlindungan yang lebih tinggi dan aman, sehingga menyebabkan kemunculannya di area permukiman warga.

Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, Imam Saifulloh, menjelaskan kronologi kejadian. Ia menyebutkan bahwa laporan awal mengenai keberadaan ular tersebut berasal dari warga yang berjaga di pos sekuriti, tepat di dekat aliran sungai yang berbatasan dengan perumahan Taman Mangu Indah. "Ular tersebut ditemukan di dekat sungai, panjangnya sekitar empat meter," ungkap Imam saat diwawancarai di lokasi kejadian. Imam menambahkan, fenomena kemunculan ular pasca-banjir bukanlah hal yang aneh. Menurutnya, kondisi tersebut merupakan respons alami satwa liar terhadap perubahan lingkungan akibat bencana alam. Mereka terpaksa meninggalkan sarang yang terendam dan mencari tempat yang lebih aman dari genangan air.

Proses evakuasi ular sanca tersebut dilakukan oleh tim BPBD dengan prosedur khusus untuk memastikan keamanan petugas dan hewan tersebut. "Kami utamakan keselamatan, baik petugas maupun ular. Prosedur standarnya, kita tenangkan dulu ular agar tidak panik dan merasa terancam. Setelah tenang, baru kita amankan dengan memegang ekornya dan menggunakan alat bantu seperti tongkat evakuasi," jelas Imam. Kehati-hatian dalam proses evakuasi ini sangat penting guna mencegah potensi serangan dari ular yang merasa terancam.

Setelah berhasil dievakuasi, ular sanca tersebut tidak dimusnahkan. Sebaliknya, ular tersebut diserahkan kepada komunitas pecinta reptil yang berkompeten dalam penanganan dan perawatan satwa liar. Tujuannya, selain untuk memastikan keselamatan ular, juga untuk kepentingan edukasi dan konservasi. Komunitas tersebut akan berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara penanganan ular dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Imam menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang penanganan satwa liar, khususnya ular. "Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa ular bukanlah ancaman jika kita tahu bagaimana cara menanganinya dengan tepat. Keberadaan mereka juga merupakan bagian penting dari ekosistem," tambahnya. Ia juga mengimbau warga untuk segera menghubungi petugas pemadam kebakaran, BPBD, atau komunitas reptil jika menemukan ular di sekitar permukiman. "Jangan panik. Segera laporkan temuan tersebut kepada pihak berwenang agar evakuasi dapat dilakukan dengan aman dan prosedur yang tepat," tutup Imam.

Langkah-langkah penanganan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat dan pemerintah dapat berkolaborasi dalam menghadapi situasi serupa di masa mendatang, mengutamakan keselamatan dan keseimbangan ekosistem.