DPR Apresiasi Ketegasan Kapolri dalam Menangani Kasus Etik dan Pidana Eks Kapolres Ngada
DPR Apresiasi Ketegasan Kapolri dalam Menangani Kasus Eks Kapolres Ngada
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, memberikan apresiasi tinggi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas tindakan tegas dan cepat dalam menangani kasus dugaan pelanggaran etik dan pidana yang melibatkan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja. Pencopotan AKBP Fajar dari jabatannya dan proses hukum yang tengah berjalan menjadi bukti komitmen Polri dalam menegakkan aturan dan menjaga kepercayaan publik. Adies Kadir menekankan pentingnya langkah ini sebagai demonstrasi nyata bahwa Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Sigit responsif terhadap laporan masyarakat dan tidak menoleransi pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya. Hal ini disampaikan Adies kepada wartawan pada Kamis, 13 Maret 2025.
Lebih lanjut, Adies Kadir berharap kasus ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh anggota Polri. Sebagai lembaga yang bertugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, Polri harus senantiasa menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme. Adies, yang juga merupakan anggota Komisi III DPR, mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk menghindari pelanggaran serupa di masa mendatang. Sikap tegas dan responsif terhadap pelanggaran etik dan pidana oleh oknum anggota Polri ini sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian.
Proses hukum terhadap AKBP Fajar sendiri kini sedang berjalan. Ia sedang menjalani proses etik dan pidana atas dugaan kasus asusila dan narkoba. Penangkapannya dilakukan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri pada Kamis, 20 Februari 2025, dengan dukungan Paminal Polda NTT. Saat ini, AKBP Fajar masih ditahan di Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Jabatan Kapolres Ngada kini telah diisi oleh AKBP Andrey Valentino, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Nagakeo.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, memberikan keterangan terkait perkembangan penanganan kasus ini. Anam menjelaskan bahwa penguraian konstruksi peristiwa memerlukan waktu yang cukup panjang dan detail. Ia menginformasikan bahwa proses etik dan pidana sedang berjalan, dan sidang akan segera digelar untuk menetapkan tersangka. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Kompolnas untuk mengawasi proses hukum dan memastikan keadilan ditegakkan dalam kasus ini. Kecepatan penanganan kasus ini dinilai penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memastikan efek jera bagi pelaku dan calon pelaku pelanggaran.
Kasus ini menunjukkan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam penegakan hukum di tubuh Polri. Tindakan tegas Kapolri mendapatkan apresiasi tidak hanya dari DPR, tetapi juga dari publik yang mengharapkan reformasi di tubuh Kepolisian terus berlanjut. Ke depan, diharapkan langkah-langkah preventif dan represif yang lebih efektif akan terus dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus serupa dan menjaga citra Polri sebagai lembaga penegak hukum yang profesional dan terpercaya.
Berikut poin-poin penting dalam penanganan kasus ini:
- Pencopotan AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja dari jabatan Kapolres Ngada.
- Proses hukum etik dan pidana sedang berjalan.
- Apresiasi DPR terhadap ketegasan Kapolri.
- Pentingnya pembelajaran bagi anggota Polri lainnya.
- Peran Kompolnas dalam mengawasi proses hukum.
- Pengangkatan AKBP Andrey Valentino sebagai Kapolres Ngada yang baru.