Kemendikdasmen Dorong Bank Jemput Bola Aktifkan Rekening PIP, Cegah Rp300 Miliar Dana Bantuan Pendidikan Kembali ke Negara
Rp300 Miliar Dana PIP Kembali ke Kas Negara: Upaya Perbaikan Sistem Penyaluran Bantuan Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat kerugian signifikan akibat dana Program Indonesia Pintar (PIP) senilai Rp300 miliar kembali ke kas negara pada tahun 2024. Angka tersebut setara dengan 2,5% dari total anggaran PIP. Hal ini disebabkan oleh kegagalan aktivasi rekening milik sejumlah siswa penerima manfaat. Meskipun pemerintah telah menerapkan kebijakan relaksasi dengan mentransfer dana tanpa menunggu aktivasi khusus pada bulan Oktober, banyak rekening yang tetap tidak aktif, sehingga dana bantuan pendidikan tersebut tidak tersalurkan kepada siswa yang berhak.
Kepala Tim Kerja PIP Dikdasmen, Sofiana Nurjanah, menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada proses aktivasi rekening. Ketidakmerataan akses layanan perbankan, khususnya di daerah terpencil, menjadi faktor signifikan. Selain itu, keterbatasan anggaran dinas pendidikan turut menghambat upaya sosialisasi dan pemantauan aktivasi rekening, serta penanganan hambatan yang muncul di lapangan. Bahkan, sejumlah bank penyalur juga mengalami kendala dalam memberikan layanan aktivasi, baik di unit dengan sumber daya manusia (SDM) memadai maupun yang kekurangan SDM. Minimnya pemahaman siswa dan orang tua terkait prosedur aktivasi juga turut berkontribusi terhadap permasalahan ini. Kurangnya komunikasi efektif antara pihak sekolah, bank, dan dinas pendidikan memperparah kondisi tersebut.
Strategi Kemendikbudristek Mengatasi Permasalahan:
Untuk mencegah terulangnya permasalahan serupa pada tahun 2025, Kemendikbudristek telah merancang strategi proaktif. Kerjasama yang lebih intensif dengan bank penyalur akan difokuskan pada pendekatan 'jemput bola'. Bank akan secara aktif mengunjungi sekolah-sekolah, khususnya di daerah yang sulit mengakses layanan perbankan, untuk membantu siswa mengaktifkan rekening PIP mereka. Peran aktif dinas pendidikan juga sangat krusial dalam mengidentifikasi sekolah-sekolah yang mengalami kendala aktivasi rekening, sehingga pihak bank dapat memberikan bantuan yang terarah dan tepat sasaran.
Kemendikbudristek menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi yang lebih baik antara semua pihak terkait. Hal ini termasuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya aktivasi rekening dan prosedur yang harus diikuti. Peningkatan kapasitas SDM di dinas pendidikan dan bank juga dianggap penting untuk memastikan kelancaran proses aktivasi rekening PIP. Evaluasi berkala terhadap proses penyaluran dana PIP akan dilakukan untuk memantau efektivitas strategi yang diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Langkah Konkret yang Diambil:
- Meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang prosedur aktivasi rekening PIP.
- Kerja sama intensif dengan bank penyalur untuk program 'jemput bola' aktivasi rekening, khususnya di daerah terpencil.
- Peningkatan peran dinas pendidikan dalam identifikasi sekolah yang mengalami kendala aktivasi rekening.
- Evaluasi berkala terhadap proses penyaluran dana PIP dan penyesuaian strategi jika diperlukan.
- Peningkatan kapasitas SDM di dinas pendidikan dan bank yang terlibat dalam penyaluran dana PIP.
Dengan strategi yang komprehensif ini, Kemendikbudristek berharap dapat meminimalisir pengembalian dana PIP ke kas negara dan memastikan bantuan pendidikan tersebut sampai kepada siswa yang berhak menerimanya. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana PIP juga akan terus ditingkatkan untuk menjamin efektivitas program ini.