UMKM Lilin Hias Jakarta Candle: Dari Pinjaman KUR BRI Menuju Pasar Internasional
UMKM Lilin Hias Jakarta Candle: Dari Pinjaman KUR BRI Menuju Pasar Internasional
Kisah sukses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jakarta Candle, produsen lilin hias asal Bogor, Jawa Barat, menjadi bukti nyata bahwa akses pembiayaan yang tepat dapat menjadi kunci kemajuan usaha hingga ke pasar internasional. Pasangan Dhanu Trapsilo dan Yulianah, pemilik Jakarta Candle, telah berhasil mengembangkan bisnis mereka dari usaha rumahan yang bermodalkan Rp 5 juta menjadi perusahaan yang meraup omzet hingga Rp 700 juta per bulan, bahkan menembus pasar ekspor ke Malaysia, Singapura, dan Australia.
Perjalanan mereka dimulai pada tahun 2013, setelah Dhanu, yang memiliki pengalaman membuat lilin hias selama bekerja di Bali, memutuskan untuk memulai usaha bersama istrinya. Dengan modal terbatas, mereka memulai produksi lilin hias berbahan organik dan ramah lingkungan, yang ditujukan untuk berbagai keperluan, mulai dari dekorasi rumah hingga aksesoris untuk kelas yoga dan meditasi. Tantangan modal usaha awal mereka teratasi dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Peran Strategis KUR BRI dalam Pengembangan Usaha
Pada tahun 2015, Jakarta Candle mendapatkan pinjaman KUR BRI sebesar Rp 10 juta. Pinjaman ini kemudian ditingkatkan menjadi Rp 15 juta dan Rp 25 juta secara bertahap, dan seluruh pinjaman tersebut telah dilunasi. Dana KUR tersebut digunakan secara efektif untuk mengembangkan usaha, terutama untuk pengadaan bahan baku. Yulianah menekankan kemudahan akses dan pengawasan yang diberikan BRI, yang mempertimbangkan kinerja usaha Jakarta Candle sebelum memberikan pinjaman. "Proses pengajuannya mudah, karena BRI melihat usaha kami sudah berjalan dan memperhatikan catatan penjualan," ujarnya.
Strategi Pemasaran dan Ekspansi Global
Keberhasilan Jakarta Candle tidak hanya bergantung pada kualitas produknya, tetapi juga pada strategi pemasaran yang efektif. Komitmen terhadap penggunaan bahan organik dan ramah lingkungan, serta ketekunan dalam promosi online, menjadi kunci keberhasilan mereka dalam menarik perhatian pasar internasional. Lilin hias Jakarta Candle kini telah menjadi pilihan favorit pelaku usaha florist, vendor dekorasi pernikahan, bahkan hingga kelas meditasi di luar negeri.
Selain itu, Jakarta Candle telah mengirimkan sampel produk mereka hingga ke Dubai. Namun, hingga saat ini, penjualan ekspor telah tercatat nyata hingga ke Malaysia, Australia, dan Singapura. Hal ini menunjukkan potensi besar UMKM Indonesia untuk bersaing di pasar global dengan produk yang berkualitas dan strategi pemasaran yang tepat.
Dukungan BRI terhadap UMKM Indonesia
Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif, menjelaskan bahwa BRI Cabang Cibinong, yang menaungi berbagai unit dan kantor cabang pembantu, aktif membina UMKM melalui berbagai program, termasuk KUR. KUR dengan plafon hingga Rp 100 juta ditangani oleh unit BRI, sementara pinjaman di atas Rp 100 juta ditangani oleh cabang BRI. Ia menekankan bahwa KUR bertujuan untuk memodali usaha yang telah berjalan, bukan untuk memulai usaha dari nol.
Lebih lanjut, Ivam menjelaskan bahwa BRI lebih tertarik mendukung usaha yang memberdayakan masyarakat, seperti Jakarta Candle yang telah menciptakan lapangan kerja. Hal ini sejalan dengan komitmen BRI dalam mendorong UMKM Indonesia untuk maju dan bersaing di pasar global, seperti yang disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso. Melalui berbagai inisiatif, BRI berupaya untuk membuka akses bagi UMKM ke pasar global, dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Kesimpulan
Kisah sukses Jakarta Candle membuktikan bahwa dengan kerja keras, kualitas produk yang baik, strategi pemasaran yang tepat, serta akses pembiayaan yang mudah melalui program seperti KUR BRI, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan menembus pasar internasional. Kolaborasi antara lembaga perbankan dan UMKM menjadi kunci penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.