Perjalanan Karier Marshel Widianto Pasca Boikot Televisi: Dari Star Syndrome hingga Komitmen Profesionalisme

Perjalanan Karier Marshel Widianto Pasca Boikot Televisi: Dari Star Syndrome hingga Komitmen Profesionalisme

Komedian Marshel Widianto baru-baru ini berbagi pengalaman pahitnya di industri hiburan. Pada tahun 2023, ia mengalami masa sulit setelah diboikot oleh salah satu stasiun televisi. Insiden tersebut, diakui Marshel sendiri, bermula dari sikapnya yang kurang profesional dan terindikasi adanya star syndrome. Star syndrome, atau gangguan kepribadian narsistik, membuat Marshel merasa dirinya superior, merasa terlalu nyaman dengan ketenaran, dan mengabaikan etika profesionalitas. Kejadian ini menjadi titik balik dalam kariernya.

Dalam wawancara di acara Pagi Pagi Ambyar, TransTV, Jakarta Selatan pada Kamis (13/3/2025), Marshel menjelaskan dampak signifikan dari boikot tersebut. Ia mengakui bahwa pengalaman tersebut telah mengubah perspektifnya terhadap pekerjaan. "Jujur banget sekarang kalau ada panggilan, takut kalau telat. Beneran ini takut banget kalau telat," ungkapnya. Ketakutan akan keterlambatan yang sebelumnya diabaikan, kini menjadi prioritas utama. Hal ini mencerminkan komitmennya untuk memperbaiki diri dan menunjukkan profesionalisme yang lebih baik.

Lebih lanjut, Marshel menjelaskan akar permasalahan yang menyebabkan dirinya diboikot. Ia mengakui sering kali terlalu mudah menerima tawaran pekerjaan tanpa mempertimbangkan manajemen waktu yang baik. Sikap tersebut, dikombinasikan dengan star syndrome, menyebabkannya sering datang terlambat ke berbagai acara televisi. "Dulu itu kesalahan saya memang, saya sendiri kan orangnya nggak enakan jadi semua undangan saya iya kan nah pas datang ke TV imbasnya jadi telat itu. Nah sekarang nggak mau kayak gitu lagi, maunya nggak telat pokoknya kalau ada acara," jelasnya.

Setelah insiden tersebut, Marshel Widianto mengambil langkah proaktif untuk memperbaiki hubungannya dengan stasiun televisi yang memboikotnya. Ia secara langsung meminta maaf dan berusaha menunjukkan keseriusannya dalam memperbaiki diri. "Gue sudah nyamper-nyamper juga buat minta maaf dan lain sebagainya. Tapi kalau untuk apakah bisa bekerja lagi Marshel di stasiun TV dan segalanya? Bisa sih bisa sebenarnya, mereka masih sebaik itu sama gue, jadi bless bangetlah buat gue," tuturnya saat diwawancarai di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/12/2023). Sikap rendah hati dan permintaan maafnya tersebut akhirnya membuahkan hasil, menunjukkan bahwa kesempatan kedua masih terbuka bagi mereka yang mau belajar dari kesalahan.

Pengalaman pahit ini telah menjadi pelajaran berharga bagi Marshel. Ia kini lebih selektif dalam menerima pekerjaan dan jauh lebih menghargai waktu. Komitmennya untuk profesionalisme tampak nyata dalam perubahan sikap dan tindakannya. Kisah ini menjadi pengingat penting bagi para pelaku industri hiburan akan pentingnya etika kerja dan pengelolaan diri di tengah gemerlap dunia hiburan. Dari kesalahan masa lalu, Marshel Widianto kini bangkit dengan lebih bijak dan matang.

Berikut poin-poin penting dari perubahan sikap Marshel Widianto:

  • Lebih bertanggung jawab terhadap waktu.
  • Lebih selektif dalam menerima tawaran pekerjaan.
  • Lebih menghargai komitmen profesional.
  • Bersikap lebih rendah hati dan mau meminta maaf.
  • Meningkatkan manajemen waktu dan perencanaan.