GoTo Bukukan Kinerja Keuangan Positif di 2024: Pendapatan Naik, Rugi Bersih Menurun Drastis
GoTo Catat Peningkatan Signifikan Kinerja Keuangan di Tahun 2024
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil menorehkan capaian positif dalam laporan keuangannya sepanjang tahun 2024. Perusahaan teknologi raksasa di Indonesia ini mengumumkan peningkatan pendapatan yang signifikan dan penurunan beban operasional yang substansial, berujung pada penurunan drastis rugi bersih dibandingkan tahun 2023. Kinerja keuangan yang membaik ini menunjukkan langkah GoTo yang efektif dalam strategi efisiensi dan optimasi bisnisnya.
Pendapatan bersih GOTO sepanjang tahun 2024 mencapai angka Rp 15,9 triliun, mencatatkan kenaikan sebesar 8 persen jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 yang berjumlah Rp 14,78 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif di berbagai lini bisnis yang dikelola oleh perusahaan. Keberhasilan ini mencerminkan daya saing GoTo di pasar digital Indonesia yang kompetitif dan semakin luas jangkauannya.
Salah satu faktor kunci di balik peningkatan kinerja keuangan GoTo adalah keberhasilannya dalam menekan beban operasional. Total beban operasional berhasil ditekan hingga 28 persen, turun dari Rp 25 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 18,1 triliun di tahun 2024. Penurunan ini terjadi di berbagai pos beban, antara lain:
- Beban Umum dan Administrasi: Menurun 22 persen menjadi Rp 4,4 triliun.
- Beban Penjualan dan Pemasaran: Menurun drastis hingga 56 persen menjadi Rp 2,8 triliun.
- Beban Pengembangan Produk: Berkurang 50 persen menjadi Rp 1,8 triliun.
- Beban Operasional Pendukung: Menurun 43 persen menjadi Rp 976 miliar.
- Beban Penyusutan dan Amortisasi: Menurun signifikan hingga 72 persen menjadi Rp 744 miliar.
Efisiensi operasional yang signifikan ini berdampak langsung pada penurunan rugi usaha. GoTo berhasil mengurangi rugi usaha sebesar 78 persen, dari Rp 10 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 2,2 triliun di tahun 2024. Lebih mengesankan lagi, rugi tahun berjalan GOTO menyusut tajam hingga 94 persen, turun dari Rp 90,5 triliun di tahun 2023 menjadi Rp 5,5 triliun di tahun 2024. Penurunan yang sangat signifikan ini menunjukkan keberhasilan strategi pemulihan keuangan yang dijalankan oleh perusahaan.
Melihat tren positif ini, GOTO memproyeksikan adjusted EBITDA untuk tahun 2025 berada di kisaran Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,6 triliun. Optimisme ini didorong oleh pertumbuhan yang diproyeksikan di segmen layanan keuangan, khususnya melalui GoPay dan layanan pinjaman yang pada tahun 2024 mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 70 persen. Dengan strategi inovasi produk yang berkelanjutan dan eksekusi yang terukur, GOTO optimis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan dan profitabilitasnya di tahun 2025, menunjukkan komitmen perusahaan untuk mencapai keberlanjutan dan profitabilitas jangka panjang.