Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Tangerang: Jasa Marga Antisipasi Kemacetan Akibat Pekerjaan Konstruksi

Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Tangerang: Antisipasi Kemacetan Selama Pekerjaan Konstruksi

PT Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) memberlakukan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Tangerang guna memitigasi potensi kemacetan akibat proyek pembangunan Overpass Simpang Susun Bitung. Pekerjaan pemasangan steel box girder oleh PT Paramount ini dijadwalkan berlangsung mulai 12 Maret 2025 hingga 18 Maret 2025, pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB setiap harinya. Selama periode tersebut, pengguna jalan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi potensi penundaan perjalanan.

Sebagai langkah antisipatif, JMT telah menerapkan beberapa strategi manajemen lalu lintas. Pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan sebelum area proyek konstruksi untuk mencegah kepadatan yang signifikan. Selain itu, area kerja akan dipersempit guna meminimalisir gangguan. JMT juga telah mempersiapkan contraflow sebagai langkah darurat bila terjadi penumpukan kendaraan. Kerjasama yang erat dengan Kepolisian Patroli Jalan Raya (PJR) dan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) terus dijalin untuk memastikan kelancaran pengaturan lalu lintas di lapangan. Koordinasi intensif ini bertujuan untuk memberikan respon cepat dan efektif terhadap dinamika lalu lintas yang mungkin terjadi selama masa konstruksi.

Sosialisasi kepada masyarakat telah dilakukan melalui berbagai media. JMT telah memasang spanduk imbauan di sepanjang ruas tol, memanfaatkan siaran radio untuk menyebarkan informasi, serta memanfaatkan Dynamic Message Sign (DMS) di sepanjang jalur Tol Jakarta-Tangerang, baik arah Merak maupun arah Jakarta. Langkah-langkah komunikasi publik ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap pengguna jalan dan memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Ginanjar Bekti R., Senior Manager Representative Office 2 JMT, menjelaskan dalam keterangan resmi, "Kami telah berupaya maksimal untuk meminimalisir dampak dari pekerjaan ini terhadap pengguna jalan. Namun, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi." Pihaknya menghimbau pengguna jalan agar senantiasa berhati-hati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Pengguna jalan juga disarankan untuk merencanakan perjalanan dengan matang, termasuk mempertimbangkan waktu tempuh dan rute alternatif, serta memastikan kecukupan saldo elektronik pada kartu tol.

Jasa Marga berharap dengan langkah-langkah komprehensif ini, dampak dari pekerjaan konstruksi terhadap arus lalu lintas di Tol Jakarta-Tangerang dapat diminimalisir. Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kerja sama antara pihak pelaksana proyek, otoritas lalu lintas, dan kesadaran para pengguna jalan untuk memahami dan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku.

Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Periode rekayasa lalu lintas: 12-18 Maret 2025 (pukul 23.00-04.00 WIB).
  • Lokasi: Km 25 Tol Jakarta-Tangerang (Simpang Susun Bitung).
  • Sebab: Pemasangan steel box girder Overpass Simpang Susun Bitung.
  • Langkah antisipasi: Pengalihan arus, penyempitan area kerja, contraflow, koordinasi dengan PJR dan JMTO, sosialisasi melalui berbagai media.
  • Imbauan kepada pengguna jalan: Berhati-hati, patuhi rambu-rambu, ikuti arahan petugas, atur waktu perjalanan, dan pastikan saldo e-toll cukup.