Mirae Asset Rekomendasikan BI Turunkan Suku Bunga Acuan di Maret 2025
Mirae Asset Rekomendasikan BI Turunkan Suku Bunga Acuan di Maret 2025
Analis ekonomi dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mendesak Bank Indonesia (BI) untuk segera memangkas suku bunga acuannya pada Maret 2025. Rekomendasi ini disampaikan menyusul kondisi fundamental ekonomi domestik yang dinilai kondusif untuk langkah tersebut. Head of Research dan Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan bahwa cadangan devisa yang memadai dan inflasi yang terkendali memberikan ruang fiskal bagi BI untuk menurunkan suku bunga yang saat ini berada di level 5,75 persen.
"Kondisi ekonomi saat ini memberikan peluang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan," ujar Rully dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (12/3/2025). Meskipun tradisi pemangkasan suku bunga cenderung dihindari menjelang bulan Ramadhan, Rully berpendapat bahwa manfaat ekonomi jangka pendek dari penurunan suku bunga saat ini lebih besar dibandingkan risikonya. Ia merujuk pada potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi jika stimulasi moneter segera diterapkan.
Pertimbangan utama di balik rekomendasi ini adalah proyeksi peningkatan kebutuhan dolar AS pada Kuartal II 2025, yang dipicu oleh musim dividen bursa. Rully memprediksi bahwa repatriasi dividen akan menekan nilai tukar Rupiah dan mengurangi ruang gerak BI untuk menurunkan suku bunga pada periode tersebut. "Menurunkan suku bunga di Kuartal II dinilai lebih berisiko dibandingkan Maret," jelasnya. Ia menambahkan, penurunan suku bunga pada Kuartal III 2025, meskipun memungkinkan, dinilai terlalu lambat dan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.
Penundaan penurunan suku bunga, menurut Rully, berpotensi membuat laju pertumbuhan ekonomi berada di bawah 5 persen. Hal ini tentu menjadi pertimbangan serius bagi BI dalam menentukan kebijakan moneternya. Sebagai informasi, BI telah melakukan satu kali pemangkasan suku bunga pada Januari 2025 sebesar 25 basis poin, dari 6 persen menjadi 5,75 persen. Pada Februari 2025, BI mempertahankan suku bunga acuan dengan mempertimbangkan faktor inflasi, nilai tukar Rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.
Rully menegaskan kembali bahwa rekomendasi penurunan suku bunga di Maret didasarkan pada analisis komprehensif kondisi ekonomi makro saat ini. Ia menekankan pentingnya BI untuk bertindak cepat dan tepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Keputusan BI untuk menurunkan suku bunga di Maret atau menunda sampai Kuartal III akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekonomi Indonesia dalam jangka menengah.
Berikut poin-poin penting dari pernyataan Rully Arya Wisnubroto:
- Cadangan devisa memadai dan inflasi terkendali.
- Risiko penurunan suku bunga lebih rendah di Maret dibandingkan Kuartal II.
- Penundaan penurunan suku bunga berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen.
- Repatriasi dividen pada Kuartal II akan meningkatkan kebutuhan dolar AS.
- Penurunan suku bunga di Kuartal III dinilai terlalu lambat.
Kesimpulannya, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi yang kuat kepada BI untuk segera menurunkan suku bunga acuan pada bulan Maret 2025 untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, sebelum tekanan eksternal pada Kuartal II membatasi ruang gerak kebijakan moneter tersebut.