Ahok Hadir di Kejagung, Berikan Keterangan Kasus Dugaan Korupsi di Pertamina

Ahok Hadir di Kejagung, Berikan Keterangan Kasus Dugaan Korupsi di Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mantan Komisaris Utama PT Pertamina (2019-2024), memenuhi panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Kamis, 13 Maret 2025. Ahok hadir untuk memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produksi kilang di PT Pertamina, yang tengah diselidiki intensif oleh Kejagung. Kedatangannya ke Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, sekitar pukul 08.35 WIB, ditandai dengan penampilannya yang mengenakan batik cokelat. Sikap kooperatif Ahok terlihat jelas dalam pernyataannya kepada awak media.

Dalam keterangannya, Ahok menegaskan kesiapannya untuk membantu proses penyelidikan yang dilakukan Kejagung. Meskipun mengakui keterbatasan akses informasi karena struktur subholding di Pertamina, ia menyatakan akan menyampaikan segala informasi yang diketahuinya terkait kasus tersebut. "Meskipun secara struktur kami bekerja dalam subholding, saya sangat senang dapat membantu Kejaksaan dengan memberikan informasi yang saya ketahui," ujarnya. Ahok membawa sejumlah dokumen yang relevan sebagai bahan keterangan. Dokumen-dokumen tersebut berupa data rapat internal Pertamina, yang akan diserahkan kepada penyidik jika diperlukan. Ia menekankan bahwa data tersebut merupakan milik Pertamina dan bukan milik pribadi.

"Data yang saya bawa adalah data rapat. Data ini akan diserahkan jika diminta oleh pihak Kejagung. Ini bukan milik saya pribadi, melainkan milik Pertamina," tegas Ahok. Kasus dugaan korupsi ini telah menjerat sembilan tersangka, enam diantaranya merupakan petinggi subholding PT Pertamina dan tiga lainnya dari pihak swasta. Kasus ini berfokus pada periode 2018-2023 dan menyelidiki dugaan penyimpangan dalam pengelolaan minyak mentah dan produksi kilang.

Daftar tersangka yang telah ditetapkan meliputi:

  • RS, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
  • SDS, Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
  • YF, Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping
  • AP, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International
  • MKAR, Beneficially Owner PT Navigator Khatulistiwa
  • DW, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT. Jenggala Maritim
  • GRJ, Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak
  • MK, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
  • EC, VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga

Kejagung terus bekerja keras untuk mengungkap seluruh rangkaian kasus dugaan korupsi ini dan memastikan setiap pihak yang terlibat dimintai pertanggungjawabannya. Keterlibatan Ahok sebagai saksi kunci diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kronologi dan mekanisme dugaan korupsi yang terjadi.