Avian Brands Fokus Pasar Ritel, Tolak Proyek Besar IKN

Avian Brands Fokus Pasar Ritel, Tolak Proyek Besar IKN

PT Avia Avian Tbk, produsen cat Avian Brands, menyatakan tidak tertarik mengikuti proyek pembangunan besar di Ibu Kota Nusantara (IKN). Perusahaan memilih untuk fokus pada pasar ritel yang memberikan kepastian pembayaran lebih cepat. Keputusan ini disampaikan oleh Head of Investor Relations Avian Brands, Andreas Timothy Hadikrisno, menanggapi perkembangan pembangunan IKN yang telah memasuki tahap II periode konstruksi 2025-2029.

Andreas menjelaskan bahwa strategi perusahaan berfokus pada mekanisme pembayaran yang singkat dan berbasis cash. Hal ini berbeda dengan proyek-proyek besar di IKN yang umumnya memiliki skema pembayaran dengan termin yang panjang. “Kami lebih memilih mekanisme pembayaran dengan termin singkat, dan cash, karena itu sesuai dengan model bisnis kami,” ujar Andreas. Model bisnis Avian Brands selama ini memang bertumpu pada penjualan ritel yang mencapai 98 persen dari total penjualan, dengan termin pembayaran maksimal 40-60 hari. Sementara itu, kontribusi penjualan dari proyek-proyek besar hanya sekitar 2 persen.

Meskipun demikian, kinerja keuangan Avian Brands tetap positif. Sepanjang tahun 2024, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,5 persen secara tahunan, mencapai Rp 7,5 triliun. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan sebesar 5 persen. Laba bersih juga meningkat tipis sebesar 1,22 persen menjadi Rp 1,66 triliun. Keberhasilan ini menunjukkan strategi perusahaan yang terfokus pada pasar ritel terbukti efektif dan efisien.

Menjelang Lebaran 2025, Avian Brands melihat adanya peluang peningkatan permintaan cat, sejalan dengan tradisi masyarakat Indonesia yang sering mengecat ulang rumah menjelang Idul Fitri. Andreas memprediksi, peningkatan penjualan selama periode sebelum Lebaran akan mencapai double digit dibandingkan hari-hari biasa. “Kenaikan penjualan selama periode sebelum Lebaran umumnya mencapai double digit dibandingkan hari biasa,” ungkap Andreas. Produk cat dinding diperkirakan menjadi produk yang paling diminati, disusul oleh produk pelapis anti bocor No Drop yang menawarkan variasi warna menarik dan fungsi proteksi terhadap kebocoran.

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan tersebut, Avian Brands telah menerapkan beberapa strategi, antara lain program last-bite moment yang memberikan kesempatan kepada toko bangunan untuk membeli produk dengan harga lama. Selain itu, perusahaan juga menggelar gathering event dengan toko-toko besar dan menawarkan promosi menarik untuk meningkatkan penjualan pada bulan Februari lalu. Strategi ini menunjukkan komitmen Avian Brands dalam menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis dan memenuhi kebutuhan pasar selama periode puncak permintaan.

Dengan fokus pada pasar ritel dan strategi pembayaran yang cepat, Avian Brands tampaknya akan tetap mempertahankan pertumbuhan yang stabil, terlepas dari peluang proyek besar di IKN. Keputusan ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih mengutamakan kepastian dan efisiensi dalam operasional bisnisnya daripada mengejar proyek berskala besar yang berpotensi menimbulkan risiko keuangan.