Kerusakan SDN Bajarwinangun Kebumen: Ratusan Siswa Terpaksa Belajar Dua Sif Akibat Ruang Kelas Roboh

Kerusakan SDN Bajarwinangun Kebumen: Ratusan Siswa Terpaksa Belajar Dua Sif Akibat Ruang Kelas Roboh

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bajarwinangun, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, tengah menghadapi tantangan serius. Sejumlah ruang kelas mengalami kerusakan parah bahkan roboh sejak tahun 2024, memaksa ratusan siswa untuk mengikuti sistem pembelajaran dua sif – pagi dan siang – guna mengatasi keterbatasan ruang belajar yang layak. Kondisi ini telah berlangsung hampir setahun dan menimbulkan dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Sebanyak 120 siswa SDN Bajarwinangun kini terpaksa berbagi ruang kelas yang tersisa. Pembagian sif diterapkan dengan membagi siswa kelas 1, 2, dan 3 untuk belajar di pagi hari, sementara siswa kelas 4, 5, dan 6 mengikuti kegiatan belajar mengajar di siang hari. Kondisi ini jelas kurang ideal, mengingat siswa membutuhkan ruang dan waktu belajar yang memadai untuk penyerapan materi pelajaran secara optimal. Kerusakan yang terjadi meliputi atap dua ruang kelas dan satu ruang guru yang ambruk, sehingga ruangan-ruangan tersebut kini tidak dapat difungsikan.

Menanggapi situasi darurat ini, Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, melakukan kunjungan langsung ke SDN Bajarwinangun pada Rabu (12/3/2025). Kunjungan tersebut dilakukan setelah Bupati menerima laporan mengenai kerusakan bangunan sekolah yang diakibatkan oleh faktor usia bangunan yang sudah tua. Bupati didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Edi Rianto dan sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kedatangan rombongan tersebut disambut hangat oleh para guru dan siswa SDN Bajarwinangun.

"Saya mendapat informasi mengenai robohnya beberapa ruang kelas di SDN Bajarwinangun. Oleh karena itu, saya langsung meninjau kondisi sekolah untuk melihat langsung permasalahan yang dihadapi," ungkap Bupati Lilis dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com pada Kamis (13/3/2025). Bupati memastikan bahwa pemerintah daerah akan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki dan membangun kembali ruang kelas yang rusak agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal dan nyaman bagi guru dan siswa.

Kepala Sekolah SDN Bajarwinangun, Subariyah, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari Bupati serta pemerintah daerah. "Kedatangan Bupati memberikan semangat baru bagi kami, siswa dan guru, untuk tetap bersemangat belajar meskipun menghadapi keterbatasan fasilitas," ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa kerusakan ruang kelas tersebut telah terjadi sejak tahun 2024, sehingga penerapan sistem dua sif menjadi solusi sementara yang harus diterapkan.

Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk segera melakukan perbaikan dan pembangunan ruang kelas yang rusak. Harapannya, dengan perbaikan tersebut, kegiatan belajar mengajar di SDN Bajarwinangun dapat segera kembali normal dan tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif bagi seluruh siswa.

  • Koordinasi dengan Disdik Kebumen untuk percepatan pembangunan kembali ruang kelas.
  • Proses perbaikan dan pembangunan ruang kelas akan segera dimulai.
  • Sistem belajar dua sif sebagai solusi sementara.
  • Usia bangunan yang tua sebagai penyebab utama kerusakan.
  • Dukungan pemerintah daerah untuk pemulihan kondisi sekolah.