Pemprov Kaltim Gebrak Pembangunan: Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan Menuju Kesejahteraan Masyarakat
Pemprov Kaltim Gebrak Pembangunan: Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan Menuju Kesejahteraan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program ambisius untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui tiga sektor utama: infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Langkah ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan di Bumi Etam, sejalan dengan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan komitmen penuh Pemprov dalam menjalankan program-program tersebut, yang diungkapkannya dalam acara Aji Safari Ramadhan 2025 dan Gerakan Salat Subuh Berjemaah di Masjid Agung At-Taqwa, Balikpapan, Rabu (12/4/2025).
Infrastruktur: Membuka Akses dan Memperlancar Distribusi
Salah satu fokus utama adalah peningkatan infrastruktur, khususnya jalur strategis menuju IKN. Proyek prioritas yang tengah digarap adalah perbaikan jalan Kutai Barat-Mahakam Ulu sepanjang 140 kilometer dengan alokasi anggaran mencapai Rp 4 triliun. Seno Aji sendiri mengakui kondisi jalan tersebut membutuhkan perbaikan mendesak. "Saya sendiri pernah melewati jalur ini, dan kondisinya memang butuh perhatian serius. Pembangunan infrastruktur harus dipercepat supaya masyarakat bisa merasakan manfaatnya," ujarnya. Pemprov Kaltim menargetkan penyelesaian proyek ini dalam beberapa tahun mendatang untuk memperlancar distribusi barang dan mobilitas penduduk di kedua kabupaten tersebut. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar daerah dan mendukung perekonomian regional.
Pendidikan: Gratis dari SMA hingga S3
Di sektor pendidikan, Pemprov Kaltim mencanangkan program pendidikan gratis yang mencakup jenjang SMA hingga S3. Meskipun regulasi masih dalam tahap penyelesaian dan Surat Keputusan (SK) Gubernur akan diterbitkan segera, Wakil Gubernur menegaskan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program ini sepenuhnya pada tahun 2026. "Kalau tahun ini belum bisa 100 persen berjalan karena APBD sudah ditetapkan sebelumnya, InsyaAllah 2026 akan kami realisasikan sepenuhnya," jelas Seno Aji. Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, menambahkan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan Pemprov, yang mencapai Rp 400 miliar dan difokuskan pada pengurangan perjalanan dinas dan rapat di luar kantor, tidak akan mengurangi prioritas pada sektor pendidikan. Beasiswa S2 dan S3 tanpa batasan usia juga disiapkan untuk guru dan dosen guna meningkatkan kompetensi mereka. "Anak-anak Kaltim yang bersekolah di negeri, swasta, maupun madrasah aliah, semuanya akan dibiayai penuh oleh pemerintah," tegas Rudy Mas’ud. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kaltim dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kesehatan: Jaminan Kesehatan Universal
Program ketiga yang dicanangkan adalah jaminan kesehatan universal bagi seluruh penduduk Kaltim. Saat ini, sekitar 10 persen warga Kaltim belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Pemprov berencana menggunakan anggaran daerah untuk menutup celah tersebut dan memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai. Dalam diskusi dengan siswa SMA, SMK, dan MAN di Balikpapan, Gubernur menekankan tujuan akhir program ini adalah pendidikan wajib minimal 16 tahun dan jaminan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat Pemprov Kaltim, termasuk Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Sekda Kaltim Sri Wahyuni, yang menyatakan dukungan penuh terhadap program-program tersebut.
Program-program ini diharapkan akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltim dan mendukung percepatan pembangunan di wilayah tersebut, terutama dalam konteks pengembangan IKN.