SPHEREx: Misi Ambisius NASA Petakan 450 Juta Galaksi dan Mengungkap Rahasia Awal Alam Semesta

SPHEREx: Menjelajah Sejarah Alam Semesta Melalui Peta 3D Galaksi

Peluncuran Teleskop Antariksa SPHEREx milik NASA menandai tonggak penting dalam eksplorasi kosmik. Diluncurkan dengan roket Falcon 9 dari California pada Rabu, 12 Maret 2025, teleskop canggih ini diproyeksikan akan menghabiskan dua tahun untuk menciptakan peta tiga dimensi langit yang paling rinci hingga saat ini, mencakup lebih dari 450 juta galaksi. Misi ambisius ini, yang diberi nama Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer, bertujuan untuk menjawab pertanyaan fundamental tentang asal-usul dan evolusi alam semesta.

SPHEREx akan memetakan seluruh langit hingga empat kali selama masa misinya. Kemampuan unik teleskop ini terletak pada kemampuannya untuk menangkap gambar dalam 102 warna inframerah, jauh lebih banyak dibandingkan misi pemetaan langit sebelumnya. Keunggulan ini memungkinkan SPHEREx untuk menembus debu dan gas antarbintang, sehingga dapat mengamati beberapa bintang dan galaksi tertua di alam semesta, memberikan wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang masa awal alam semesta. Data yang dikumpulkan diharapkan dapat menjawab pertanyaan mendasar tentang bagaimana galaksi terbentuk, berevolusi, dan tersebar di ruang angkasa.

Menyingkap Misteri Asal-usul Air dan Kehidupan

Selain pemetaan galaksi, SPHEREx juga akan menyelidiki asal-usul air dan molekul organik lainnya di galaksi Bima Sakti. Pemahaman yang lebih baik tentang asal-usul air di Bumi tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan kita tentang evolusi kehidupan di planet kita, tetapi juga akan memberikan petunjuk berharga tentang potensi kehidupan di tempat lain di alam semesta. Observatorium ini menggunakan spektrometer canggih untuk melakukan survei langit tiga dimensi, yang memungkinkan para ilmuwan untuk menganalisis komposisi kimiawi objek langit dengan presisi tinggi. Jamie Bock, peneliti utama misi SPHEREx dan profesor fisika di Institut Teknologi California, menekankan bahwa kemampuan baru ini memiliki potensi untuk menghasilkan penemuan dan kejutan ilmiah yang signifikan.

Mencari Jawaban di Awal Waktu

Salah satu tujuan utama misi SPHEREx adalah untuk menyelidiki misteri yang telah lama membayangi para astronom: peristiwa-peristiwa yang terjadi sesaat setelah Big Bang, yang menciptakan alam semesta sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Dengan memetakan distribusi galaksi dan menganalisis komposisi kimiawi mereka, para ilmuwan berharap dapat mendapatkan wawasan baru tentang kondisi alam semesta pada masa awal pembentukannya. Data yang diperoleh dari SPHEREx akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman kita tentang evolusi kosmik dan tempat kita di alam semesta yang luas ini. Misi SPHEREx, dengan biaya USD 488 juta dan pengembangan selama satu dekade, menunjukkan komitmen NASA yang tak tergoyahkan untuk mendorong batas-batas pengetahuan ilmiah dan menjawab pertanyaan mendasar tentang keberadaan kita.

Peluncuran SPHEREx bersamaan dengan empat satelit berukuran koper yang akan mempelajari Matahari juga menunjukan pendekatan multi-faceted NASA dalam meneliti tata surya dan alam semesta. Integrasi berbagai misi ini menjanjikan sebuah era baru pemahaman yang lebih menyeluruh tentang kosmos.

Catatan: Informasi tanggal peluncuran diambil dari sumber berita yang dikutip.