Beragam Faktor Penyebab Kejang: Epilepsi, Gangguan Metabolik, Hingga Trauma Kepala

Beragam Faktor Penyebab Kejang: Epilepsi, Gangguan Metabolik, Hingga Trauma Kepala

Kejang, suatu kondisi yang ditandai dengan aktivitas listrik otak yang abnormal, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, bukan hanya epilepsi seperti yang umum dipahami. Penjelasan komprehensif mengenai penyebab kejang disampaikan oleh dr. Ranette Roza, Sp.N, dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur. Menurutnya, penanganan kejang memerlukan pemahaman menyeluruh akan penyebabnya yang beragam dan kompleks.

Salah satu penyebab utama kejang adalah epilepsi, baik yang diderita sejak usia dini maupun yang muncul kemudian dalam kehidupan. Kondisi pasca-stroke juga dapat meningkatkan risiko kejang. Lebih lanjut, dr. Ranette menjelaskan bahwa faktor metabolik, khususnya ketidakseimbangan kadar gula darah pada penderita diabetes, merupakan faktor risiko signifikan. Kontrol gula darah yang ketat sangat penting untuk mencegah munculnya kejang pada pasien stroke dengan diabetes. Ketidakstabilan kadar gula darah yang tinggi secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya kejang.

Selain itu, gangguan fungsi ginjal juga berperan. Tingkat ureum-kreatinin yang sangat tinggi atau kadar natrium yang terlalu rendah dalam darah dapat memicu kejang. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan dan perawatan medis yang tepat bagi pasien dengan masalah ginjal.

Lebih jauh, dr. Ranette menyebutkan beberapa penyebab lain, di antaranya: trauma kepala, tumor otak, dan infeksi pada sistem saraf pusat. Ketiga faktor ini dapat mengganggu fungsi normal otak dan memicu aktivitas listrik yang abnormal, yang bermanifestasi sebagai kejang. Oleh karena itu, setiap cedera kepala, gejala tumor, atau infeksi harus segera mendapatkan penanganan medis.

Mitos Kejang yang Menular

Dokter Ranette secara tegas membantah mitos yang menyatakan bahwa kejang menular. Kejang, baik yang disebabkan oleh epilepsi, trauma, atau gangguan jantung, sama sekali tidak menular melalui air liur, droplet, atau darah. Anggapan tersebut hanya akan menyebabkan stigma negatif dan menghambat pertolongan pertama yang tepat dan cepat pada pasien yang mengalami kejang.

Pentingnya Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama yang tepat sangat krusial untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi pada pasien kejang. Langkah-langkah penting yang harus dilakukan antara lain: menjauhkan benda-benda tajam atau berbahaya di sekitar pasien, melindungi kepala pasien dari benturan, dan memiringkan tubuh pasien untuk mencegah tersedaknya liur atau muntahan. Tindakan cepat dan tepat ini dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan peluang pemulihan pasien.

Kesimpulannya, penyebab kejang sangat beragam dan kompleks. Mulai dari epilepsi, gangguan metabolik seperti diabetes yang tidak terkontrol, masalah ginjal, hingga trauma, tumor, dan infeksi pada kepala. Pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai faktor penyebab ini sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Masyarakat juga perlu memahami bahwa kejang bukanlah penyakit menular dan pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi.