Serangan Teroris di Kereta Jaffar Express: Sandera Dibebaskan, Baku Tembak Sengit di Terowongan Pakistan

Serangan Teroris di Kereta Jaffar Express: Sandera Dibebaskan, Baku Tembak Sengit di Terowongan Pakistan

Sebuah insiden terorisme mengguncang Pakistan Barat Daya pada Selasa, 11 Maret 2025, ketika kelompok separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA) menyerang Kereta Jaffar Express yang tengah membawa sekitar 400 penumpang. Serangan yang terjadi di dalam sebuah terowongan di jalur kereta api Quetta-Peshawar ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik berkepanjangan antara BLA dan pemerintah Pakistan. Insiden tersebut diwarnai dengan kontak senjata, ledakan, dan upaya penyanderaan yang menimbulkan kepanikan massal di antara para penumpang.

BLA, dalam sebuah pernyataan yang disebarluaskan melalui surel dan platform Telegram, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Awalnya, kelompok ini menyatakan telah menyandera 182 orang, termasuk personel militer dan pejabat keamanan yang sedang cuti. Namun, pihak kepolisian Pakistan kemudian mengoreksi angka tersebut, menyebutkan jumlah sandera yang lebih rendah, yaitu sekitar 35 orang. Dalam pernyataannya, BLA mengklaim telah membebaskan sebagian besar sandera, khususnya wanita, anak-anak, lansia, dan warga Baloch, dengan menyediakan jalur evakuasi yang aman. Akan tetapi, pernyataan tersebut juga berisi ancaman tegas: eksekusi massal terhadap seluruh sandera jika intervensi militer berlanjut. Ancaman ini semakin memperumit upaya penyelamatan dan menaikkan tensi situasi.

Respon cepat dari pasukan keamanan Pakistan terjadi segera setelah serangan. Laporan menyebutkan adanya suara ledakan di sekitar terowongan, disusul dengan baku tembak yang intens dengan para penyerang di daerah pegunungan di dekat lokasi kejadian. BLA sendiri mengklaim telah menewaskan 20 tentara Pakistan dan berhasil menembak jatuh sebuah drone. Klaim ini, hingga saat ini, belum mendapatkan konfirmasi resmi dari otoritas Pakistan. Meskipun demikian, peristiwa ini menunjukkan skala serangan yang signifikan dan kemampuan tempur BLA yang cukup mengkhawatirkan.

Akibat serangan ini, sekitar 350 penumpang berhasil selamat, namun masinis kereta mengalami luka serius. Pemerintah Pakistan, melalui Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi, mengecam keras serangan tersebut dan menegaskan sikap tegas pemerintah untuk tidak memberikan toleransi terhadap serangan terhadap warga sipil. Pemerintah Balochistan, menurut juru bicara Shahid Rind, juga telah memberlakukan keadaan darurat untuk mengendalikan situasi dan melakukan penanganan pasca-serangan. Insiden ini semakin memperburuk konflik berkepanjangan antara BLA dan pemerintah Pakistan yang telah berlangsung selama beberapa dekade. BLA menuding pemerintah Pakistan mengeksploitasi sumber daya alam di Balochistan secara tidak adil, dan memperjuangkan kemerdekaan provinsi tersebut.

Situasi di lokasi kejadian masih terus berkembang, dan pihak berwenang tengah berupaya untuk menstabilkan situasi, memastikan keamanan para penumpang yang selamat, dan menyelidiki secara menyeluruh insiden serangan teroris ini. Kejadian ini sekali lagi menyoroti tantangan keamanan yang kompleks di Pakistan dan kebutuhan untuk menemukan solusi damai yang berkelanjutan bagi konflik yang telah berlangsung lama di Balochistan.

Berikut poin-poin penting dari insiden ini:

  • Serangan teroris oleh BLA di Kereta Jaffar Express.
  • Terjadinya penyanderaan, meskipun jumlah sandera masih simpang siur.
  • Baku tembak sengit antara pasukan keamanan dan BLA.
  • Laporan ledakan di dekat lokasi kejadian.
  • Klaim BLA tentang korban jiwa di pihak pasukan keamanan (belum terverifikasi).
  • Respon tegas pemerintah Pakistan dan penetapan keadaan darurat di Balochistan.
  • Konflik berkepanjangan antara BLA dan pemerintah Pakistan atas isu kemerdekaan Balochistan dan eksploitasi sumber daya alam.