Ancaman Houthi: Serangan Balasan Terhadap Kapal Israel di Laut Merah Pasca Tenggat Waktu Bantuan Gaza Berakhir
Ancaman Houthi: Serangan Balasan Terhadap Kapal Israel di Laut Merah Pasca Tenggat Waktu Bantuan Gaza Berakhir
Ketegangan di kawasan Laut Merah kembali meningkat setelah kelompok pemberontak Houthi di Yaman menegaskan akan melancarkan serangan terhadap kapal-kapal Israel. Pernyataan tegas ini menyusul berakhirnya tenggat waktu empat hari yang diberikan Houthi kepada Israel untuk membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang hingga kini belum dipenuhi. Dalam pernyataan resmi yang dirilis Rabu (12/3/2025) dan dikutip oleh AFP, Houthi menyatakan larangan bagi kapal-kapal Israel akan kembali diberlakukan di perairan strategis Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab Al Mandab, dan Teluk Aden.
"Setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan menjadi sasaran di zona operasi yang telah ditentukan," demikian bunyi pernyataan tersebut, menegaskan keseriusan ancaman yang disampaikan. Langkah ini merupakan eskalasi signifikan dari konflik yang telah berlangsung, terutama mengingat pentingnya jalur pelayaran tersebut bagi perdagangan global yang menghubungkan tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa.
Pernyataan Houthi muncul sebagai respon atas tuduhan mereka terhadap Israel yang dinilai telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari satu minggu sebagai upaya menekan Hamas untuk membebaskan sandera. Tindakan Israel ini semakin memanaskan situasi, terlebih setelah pengumuman pada Minggu (9/3/2025) mengenai penghentian pasokan listrik ke pabrik desalinasi air di Gaza, yang berpotensi menimbulkan krisis kemanusiaan yang lebih parah.
Meskipun Hamas telah mengonfirmasi dimulainya putaran baru pembicaraan gencatan senjata di Qatar pada Selasa (11/3/2025), ancaman Houthi menunjukkan bahwa situasi geopolitik di kawasan tersebut tetap sangat rawan. Houthi sebelumnya telah melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah sejak pecahnya konflik di Gaza, namun serangan tersebut sempat dihentikan sementara selama masa gencatan senjata yang berlaku pada Januari 2025. Dengan berakhirnya tenggat waktu bantuan dan ancaman serangan balasan ini, potensi konflik berskala lebih besar pun semakin nyata.
Houthi secara tegas menyatakan bahwa serangan terhadap kapal-kapal Israel akan terus dilakukan hingga blokade terhadap Gaza dihentikan. "Kami akan terus menyerang hingga blokade terhadap Gaza dihentikan," tegas kelompok tersebut, menekankan tekad mereka untuk memaksa Israel memenuhi tuntutan kemanusiaan tersebut. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih luas, baik bagi perdagangan internasional maupun bagi stabilitas regional di kawasan yang memang telah lama rawan konflik.
Daftar poin penting:
- Houthi mengancam akan menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab Al Mandab, dan Teluk Aden.
- Ancaman ini merupakan balasan atas kegagalan Israel memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah tenggat waktu berakhir.
- Israel dituduh memblokir bantuan ke Gaza sebagai tekanan terhadap Hamas.
- Penghentian pasokan listrik ke pabrik desalinasi air Gaza semakin memperburuk krisis.
- Pembicaraan gencatan senjata antara Hamas dan Israel sedang berlangsung di Qatar.
- Houthi menyatakan serangan akan berlanjut hingga blokade Gaza dihentikan.
- Ancaman ini meningkatkan ketidakstabilan di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika.