Dari Dapur Rumah Hingga Pasar Global: Kisah Sukses Kata Oma Telur Gabus
Dari Dapur Rumah Hingga Pasar Global: Kisah Sukses Kata Oma Telur Gabus
Perjalanan Furiyanti bersama Kata Oma Telur Gabus bukanlah semata-mata kisah sukses instan. Berawal dari resep turun-temurun sang ibu yang awalnya hanya dinikmati keluarga, kini camilan tradisional berupa telur gabus ini telah menjelma menjadi produk UMKM yang menembus pasar internasional, menjangkau Amerika, Australia, Filipina, dan Malaysia. Furiyanti, sang pemilik usaha, mengaku tak pernah membayangkan produk rumahan ini akan meraih kesuksesan hingga skala global. "Awalnya, saya sama sekali tak memiliki ambisi untuk memasarkan produk ini secara luas," ungkap Furiyanti dalam sebuah acara di Jakarta Selatan, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih. Dia menambahkan bahwa cita rasa otentik yang mengingatkan pada masakan rumah menjadi kunci utama kesuksesan produknya. "Rasa telur gabus kami mengingatkan pada masakan nenek atau eyang, memberikan nuansa hangat dan rasa dicintai," jelasnya. Hal inilah yang berhasil memikat pasar baik lokal maupun internasional.
Ekspansi Pasar dan Inovasi Tanpa Henti
Dari penjualan awal yang dilakukan secara konvensional, Kata Oma Telur Gabus kini telah berkembang pesat. Dengan omzet ratusan juta rupiah per tahun dan lebih dari 1.000 reseller, usaha ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Langkah strategis berikutnya adalah penetrasi ke pasar modern melalui kerjasama dengan Unifam, yang mendistribusikan produk ke berbagai supermarket di Indonesia. Namun, Furiyanti tak berpuas diri. Dia terus berinovasi dengan meluncurkan berbagai varian rasa telur gabus, menawarkan pilihan rasa otentik Indonesia seperti keju, gula aren, balado, dan telur asin sejak tahun 2020. Inovasi ini menjadi strategi utama untuk menarik minat konsumen yang lebih luas. Tantangan besar berikutnya adalah ekspansi ke pasar internasional, yang diakui Furiyanti penuh lika-liku dan membutuhkan waktu yang panjang. Saat ini, Kata Oma Telur Gabus tengah berupaya memasuki pasar Korea Selatan, Singapura, Kamboja, dan Vietnam. Target pertumbuhan penjualan pun optimistis, yaitu peningkatan sebesar 30 persen di tahun 2025.
Strategi Sukses dan Dukungan Pemerintah
Kesuksesan Kata Oma Telur Gabus memberikan inspirasi bagi UMKM lainnya. Furiyanti berbagi strategi kunci, menekankan pentingnya branding yang kuat, keunikan produk (dalam hal ini, cita rasa tradisional Indonesia), dan kualitas produk yang terjamin untuk menembus pasar ekspor. "Jika seorang ibu rumah tangga berusia 70 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA bisa sukses go internasional, maka UMKM lain di Indonesia pasti juga mampu," tegas Furiyanti, memberikan semangat bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Dukungan pemerintah juga menjadi faktor penting dalam perjalanan Kata Oma Telur Gabus. Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, menyatakan pentingnya sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan media dalam memajukan UMKM Indonesia. Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya mendukung peningkatan kualitas dan daya saing UMKM, termasuk melalui pengembangan super app yang akan membantu para pengusaha UMKM dalam memperoleh sertifikasi dan akses ke pasar internasional.
Kesimpulan
Kisah Kata Oma Telur Gabus menjadi bukti nyata bahwa produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. Dengan inovasi, strategi pemasaran yang tepat, dan dukungan pemerintah, potensi UMKM Indonesia untuk go internasional sangatlah besar. Perjuangan Furiyanti ini menginspirasi dan memberikan harapan bagi para pelaku UMKM lainnya untuk terus bermimpi besar dan berani melangkah maju.