Kemenko Pangan Pastikan Ketersediaan Ayam dan Telur Aman Jelang Ramadhan 2025

Ketersediaan Ayam dan Telur Terjamin Jelang Ramadhan 2025

Pemerintah memberikan jaminan ketersediaan pasokan daging ayam dan telur ayam selama bulan Ramadhan 1446 H/2025 M. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa stok kedua komoditas pangan tersebut dipastikan aman dan harga jualnya akan tetap terkontrol, tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketersediaan ayam dan telur selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ia memastikan stok jauh lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga agar tetap sesuai dengan HET yang telah ditetapkan, yaitu Rp 40.000 per kilogram untuk daging ayam.

Meskipun demikian, Zulhas mengakui adanya fluktuasi harga di beberapa wilayah. Perbedaan harga tersebut disebabkan oleh faktor geografis dan jarak distribusi. Wilayah-wilayah yang berada jauh dari sentra produksi, seperti di Sulawesi dan Maluku, memiliki biaya distribusi yang lebih tinggi, sehingga harga jualnya bisa mencapai Rp 39.000 hingga Rp 40.000 per kilogram. Di beberapa daerah di Jawa, harga ayam ras terpantau berada di kisaran Rp 34.000 per kilogram.

Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan situasi harga telur ayam. Saat ini, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp 27.000 hingga Rp 29.000 per kilogram. Meskipun demikian, pemerintah tetap memantau secara ketat pergerakan harga di lapangan dan akan mengambil langkah-langkah antisipatif jika diperlukan untuk mencegah lonjakan harga yang signifikan, terutama menjelang Lebaran.

Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per tanggal 4 Maret 2025 menunjukkan harga telur ayam ras segar mencapai Rp 30.650 per kilogram. Sementara itu, harga daging ayam ras segar tercatat sebesar Rp 37.450 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp 850 dibandingkan hari sebelumnya. Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk memastikan harga tetap terkendali dan ketersediaan pasokan terjamin hingga setelah Lebaran.

Pemerintah juga akan terus melakukan pemantauan ketat terhadap distribusi ayam dan telur untuk memastikan aksesibilitas yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya disparitas harga yang signifikan dan memastikan seluruh masyarakat dapat menikmati kedua komoditas tersebut dengan harga yang terjangkau, khususnya selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

  • Langkah-langkah Antisipatif: Pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan mengambil langkah-langkah antisipatif jika terjadi lonjakan harga yang signifikan.
  • Koordinasi Stakeholder: Kerjasama dan koordinasi yang intensif dengan seluruh pihak terkait (produsen, distributor, pedagang) menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan.
  • Distribusi Merata: Pemerintah memastikan distribusi ayam dan telur dilakukan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia untuk mencegah disparitas harga.
  • Transparansi Informasi: Keterbukaan informasi harga pangan melalui PIHPS menjadi penting untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat kepada masyarakat.