Menakar Kebahagiaan: Sukses Duniawi Bukan Satu-Satunya Ukuran
Menakar Kebahagiaan: Sukses Duniawi Bukan Satu-Satunya Ukuran
Dalam perbincangan inspiratif di program detikKultum Rabu (12/3/2025), H. Muhammad Faiz, Lc, MA (Gus Faiz), Anggota Dewan Pengawas Syariah BTN dan Ketua Umum MUI DKI Jakarta, memberikan perspektif yang menyegarkan tentang kebahagiaan. Ia menantang asumsi umum bahwa kesuksesan materi dan pencapaian duniawi menjadi tolok ukur utama kebahagiaan. Gus Faiz menekankan bahwa kebahagiaan merupakan konsep yang jauh lebih kompleks dan mendalam daripada sekadar pencapaian finansial atau sosial.
Gus Faiz menjelaskan bahwa kunci utama kebahagiaan terletak pada kemampuan individu untuk sepenuhnya pasrah dan menerima ketetapan ilahi. "Kebahagiaan," tegasnya, "terletak pada penerimaan akan takdir, pada kemampuan kita untuk mengatur diri sendiri tanpa mencoba mengatur rencana Allah SWT." Ia menambahkan bahwa seringkali, kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain, merasa kurang beruntung, tanpa menyadari bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan tantangan yang berbeda dalam perjalanan hidupnya. Ketimbang mengejar definisi kebahagiaan yang bersifat duniawi dan subjektif, Gus Faiz mendorong pendengar untuk berfokus pada rasa syukur atas apa yang telah dimiliki dan kesabaran dalam menghadapi kekurangan.
Lebih lanjut, Gus Faiz mengilustrasikan poinnya dengan sebuah kisah inspiratif tentang seorang ibu dan anak yang hidup dalam kemiskinan. Kisah ini menekankan bahwa kebahagiaan sejati tak selalu terwujud dalam kesuksesan duniawi yang kasat mata. Kemungkinan besar, kebahagiaan hakiki, yang meliputi ketenangan hati dan kemudahan hisab di akhirat, justru menjadi anugerah terindah dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, menurut Gus Faiz, doa dan penyerahan diri kepada Allah SWT adalah kunci untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan sejati, terlepas dari kondisi materi yang dimiliki.
Ia juga menekankan pentingnya perspektif dalam memandang kehidupan. "Rumah sempit yang kita tempati," ujarnya, "mungkin adalah impian bagi banyak orang yang bahkan tak memiliki tempat tinggal." Pernyataan ini menggarisbawahi betapa pentingnya rasa syukur atas nikmat yang ada dan perlunya menghindari keluhan yang berlebihan. Keluhan, menurut Gus Faiz, hanyalah dramatisasi kehidupan yang seringkali menutupi berkah yang telah diberikan. Dengan kata lain, fokus pada hal-hal positif dan bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan Tuhan adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati.
Kesimpulannya, Gus Faiz mengajak kita untuk melampaui definisi kebahagiaan yang sempit dan materialistik. Kebahagiaan bukanlah tujuan yang hanya dapat dicapai melalui kesuksesan duniawi, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang ditandai oleh penerimaan, rasa syukur, dan penyerahan diri kepada kehendak Ilahi. Kajian lengkap detikKultum bersama Gus Faiz dapat disaksikan di [link video].