Penguatan IHSG 1,82 Persen Ditemani Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Penguatan IHSG dan Pelemahan Rupiah: Gambaran Pasar Modal Indonesia 12 Maret 2025
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 12 Maret 2025, menorehkan catatan positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat signifikan. IHSG berhasil menambah 119,19 poin atau setara dengan 1,82 persen, mengakhiri sesi perdagangan di level 6.665,04. Penguatan ini terlihat sejak awal perdagangan, di mana IHSG langsung memasuki zona hijau dan menembus level 6.600. Meskipun sepanjang hari menunjukkan pergerakan yang cukup volatil, IHSG mampu mempertahankan momentum positif hingga penutupan. Nilai transaksi harian tercatat mencapai Rp 9,86 triliun dengan volume perdagangan mencapai 19 miliar saham. Pergerakan IHSG ini mencerminkan sentimen positif investor terhadap pasar saham domestik.
Dinamika perdagangan ditandai dengan 283 saham yang mengalami penguatan, sementara 304 saham lainnya mengalami pelemahan, dan 210 saham stagnan. Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan dan berkontribusi besar terhadap penguatan IHSG. Saham-saham tersebut antara lain:
- Green Power Group (LABA): Naik 18,67 persen ke level 178.
- PT Sinar Terang Mandiri (MINE): Naik 25,00 persen ke level 420.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Naik 2,64 persen ke level 3.890.
Di sisi lain, sejumlah saham mengalami penurunan yang cukup signifikan dan menekan pergerakan indeks. Saham-saham tersebut meliputi:
- Remala Abdi (DATA): Turun 24,71 persen ke level 1.100.
- Sentul City (BKSL): Turun 17,24 persen ke level 72.
- Sanurhasta Mitra (MINA): Turun 24,80 persen ke level 191.
Sementara itu, kinerja pasar saham regional menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Shanghai Komposit mengalami penurunan sebesar 0,23 persen (7,9 poin) ke level 3.371,92. Berbeda dengan Nikkei 225 yang mencatatkan kenaikan 0,3 persen (12 poin) ke level 36.782,5. Indeks Strait Times juga menguat 0,19 persen (7,24 poin) ke level 3.833,07. Namun, Hang Seng mengalami penurunan sebesar 0,76 persen (181,83 poin) ke level 23.600,31.
Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS
Di tengah penguatan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot justru mengalami pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 16.452 per dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 0,27 persen (43,5 poin) dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.408,5. Kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga mencatat pelemahan, dengan nilai tukar rupiah pada Rabu, 12 Maret 2025, berada di Rp 16.453 per dolar AS, lebih rendah dibandingkan Rp 16.430 per dolar AS pada Selasa, 11 Maret 2025. Pelemahan ini perlu diwaspadai dan dianalisis lebih lanjut untuk melihat dampaknya terhadap perekonomian nasional.
Kesimpulannya, pergerakan pasar modal Indonesia pada 12 Maret 2025 menunjukkan adanya kontras antara kinerja IHSG yang menguat dan pelemahan nilai tukar rupiah. Pemantauan dan analisis yang lebih mendalam diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang mendorong pergerakan ini serta implikasinya bagi pasar modal dan perekonomian Indonesia ke depannya.