Kementerian Agama Buka Jalur Khusus Rohis dan OSIS di Seleksi PTKIN 2026, Serta Kembangkan Beasiswa Khusus
Kementerian Agama Prioritaskan Alumni Rohis dan OSIS dalam Seleksi PTKIN 2026
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia berencana membuka jalur khusus bagi alumni organisasi ekstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun akademik 2026. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk memberikan akses pendidikan lebih luas kepada siswa berprestasi dan aktif dalam kegiatan keagamaan. Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag, M. Munir, menjelaskan bahwa kebijakan ini didasari oleh komitmen untuk memberikan kesempatan yang lebih adil dan berpihak kepada para siswa yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi positif melalui organisasi Rohis dan OSIS di sekolah masing-masing. Memorandum of Understanding (MoU) terkait jalur khusus ini sedang dalam tahap penyusunan dan diharapkan dapat terselesaikan untuk implementasi pada tahun ajaran mendatang.
Beasiswa Khusus untuk Alumni Rohis: Investasi di Masa Depan
Selain membuka jalur khusus, Kemenag juga tengah mengembangkan program beasiswa khusus yang ditujukan kepada alumni Rohis. Beasiswa ini dirancang sebagai bentuk apresiasi atas peran penting Rohis dalam membentuk karakter siswa dan diharapkan mampu membantu para alumni melanjutkan pendidikan tinggi di PTKIN. Program beasiswa ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan potensi generasi muda yang berakhlak mulia dan berwawasan keislaman.
Peran Strategis Rohis di Era Digital
Dalam konteks yang lebih luas, Munir menekankan pentingnya peran Rohis dalam membentengi siswa dari pengaruh negatif di era digital. Beliau menyampaikan bahwa siswa saat ini dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga diri di tengah arus informasi media sosial yang begitu cepat dan terkadang menyesatkan. Munir menyoroti gaya hidup hedonisme dan normalisasi perilaku menyimpang sebagai ancaman nyata yang perlu diwaspadai. Keterbatasan jam pelajaran agama di sekolah umum, yang hanya berkisar tiga jam per minggu, dianggap tidak cukup efektif dalam memberikan benteng perlindungan bagi siswa dari pengaruh negatif tersebut. Oleh karena itu, Rohis dinilai memiliki peran krusial dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan dan karakter positif pada siswa.
Pesantren Ramadan Pelajar Nasional (PRPN): Membangun Generasi Muda Berkarakter
Pernyataan tersebut disampaikan Munir di acara Pesantren Ramadan Pelajar Nasional (PRPN) ke-3 di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. PRPN, menurut Munir, bukan hanya sekadar kegiatan keagamaan semata, melainkan bagian integral dari strategi membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan berwawasan keislaman. Kegiatan ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang memiliki daya saing tinggi serta teguh memegang teguh nilai-nilai Islam yang luhur. Munir berharap PRPN dapat terus dikembangkan dan diikuti oleh peserta dari seluruh provinsi di Indonesia, menjadikannya sebuah gerakan nasional yang mampu memperkuat karakter keislaman generasi muda Indonesia.
Menginspirasi Generasi Muda yang Berkarakter Islam
Melalui hadits Rasulullah SAW, “Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang dianggap asing,” Munir menekankan pentingnya keberanian untuk memegang teguh nilai-nilai Islam di tengah arus globalisasi yang begitu cepat. Dengan adanya jalur khusus dan beasiswa ini, diharapkan akan lebih banyak lagi pemuda yang terinspirasi untuk meneruskan pendidikan di PTKIN dan menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter kuat dan berlandaskan nilai-nilai Islam.