IOM Pastikan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Rohingya di Indonesia Berlanjut
IOM Pastikan Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Rohingya di Indonesia Berlanjut
Meskipun menghadapi tantangan pemotongan dana dari Amerika Serikat (AS), International Organization for Migration (IOM) menegaskan komitmennya untuk melanjutkan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingya di Indonesia. Kepastian ini disampaikan menyusul pemberitaan sebelumnya mengenai pengurangan bantuan akibat kebijakan pendanaan baru dari pemerintahan AS. Kepala IOM Indonesia, Jeff Labovitz, secara langsung memberikan pernyataan yang memastikan layanan bagi para pengungsi, khususnya yang berada di Pekanbaru, Sumatra, tetap berjalan. Ia menekankan bahwa program bantuan kemanusiaan terbesar IOM telah dilanjutkan dan saat ini tidak ada rencana pengurangan layanan, meskipun detail mengenai mekanisme pendanaan yang baru tidak diungkapkan secara spesifik.
Dalam penjelasan terpisah melalui surel, IOM menyatakan tengah menjajaki berbagai opsi untuk mengatasi kendala pendanaan yang dihadapi. Organisasi tersebut menekankan komitmen kuat untuk memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan agar bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingya dapat terus berkelanjutan. Langkah ini menunjukkan upaya proaktif IOM dalam menghadapi tantangan finansial yang dihadapi pasca pemotongan dana dari AS, memastikan keberlangsungan program bantuan yang vital bagi kehidupan para pengungsi.
Sebelumnya, beredar laporan dari Reuters yang menyebutkan bahwa IOM terpaksa mengurangi bantuan bagi lebih dari 900 pengungsi Rohingya akibat pemotongan dana signifikan dari AS. Pemotongan ini merupakan dampak langsung dari kebijakan pemerintahan sebelumnya yang memprioritaskan pengurangan bantuan luar negeri dan pembubaran lembaga seperti US Agency for International Development (USAID). Kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran luas terkait dampaknya terhadap berbagai program kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk program bantuan untuk pengungsi Rohingya yang sangat bergantung pada bantuan internasional untuk bertahan hidup.
Situasi pengungsi Rohingya di Indonesia sendiri cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data PBB, terdapat sekitar 2.800 pengungsi Rohingya di Indonesia. Mayoritas dari mereka adalah warga Myanmar yang melarikan diri dari penindasan etnis dan kondisi kamp pengungsian yang tidak manusiawi di negara asal mereka maupun di Bangladesh. Mereka menempuh perjalanan laut yang berbahaya dan penuh risiko dalam upaya mencari kehidupan yang lebih baik dan aman di Indonesia, Malaysia, atau Thailand, negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan. Tanpa status kewarganegaraan yang jelas, mereka menghadapi berbagai tantangan dalam mengakses hak-hak dasar dan layanan publik.
IOM, sebagai bagian dari sistem PBB, memainkan peran krusial dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada kelompok rentan, termasuk pengungsi Rohingya. Komitmen IOM untuk melanjutkan bantuan tersebut, meskipun menghadapi kendala pendanaan, menunjukkan dedikasi mereka terhadap prinsip kemanusiaan dan perlindungan terhadap para pengungsi yang membutuhkan. Ke depan, perlu adanya kolaborasi internasional yang lebih kuat untuk memastikan keberlanjutan bantuan bagi pengungsi Rohingya, serta mencari solusi jangka panjang yang komprehensif bagi krisis kemanusiaan yang mereka hadapi.
- IOM terus mencari solusi untuk mengatasi masalah pendanaan yang terjadi setelah pemotongan dana dari AS.
- Lebih dari 900 pengungsi Rohingya di Indonesia terdampak pemotongan dana sebelumnya.
- Sekitar 2.800 pengungsi Rohingya berada di Indonesia saat ini.
- Pengungsi Rohingya kebanyakan berasal dari Myanmar dan Bangladesh, melarikan diri dari penindasan dan kondisi kamp pengungsian yang buruk.
- Mereka menempuh perjalanan laut yang berbahaya menuju Indonesia, Malaysia, atau Thailand.