Penelitian Terbaru Ungkap Pencemaran Sampah Plastik di Titik Terdalam Laut Mediterania
Pencemaran Sampah Plastik Mencapai Titik Terdalam Laut Mediterania: Studi Terbaru
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Marine Pollution Bulletin mengungkap fakta mengejutkan mengenai tingkat pencemaran sampah di Laut Mediterania. Penelitian yang dilakukan menggunakan kapal selam berawak Limiting Factor berhasil mendeteksi akumulasi sampah plastik dan material lainnya di Calypso Deep, titik terdalam Laut Mediterania yang mencapai kedalaman 5.112 meter. Temuan ini menunjukkan bahwa dampak buruk aktivitas manusia terhadap lingkungan laut telah mencapai wilayah yang selama ini dianggap terpencil dan tak tersentuh. Sebanyak 167 objek, mayoritas berupa plastik, kaca, logam, dan kertas, berhasil diidentifikasi di dasar laut tersebut, menjadikannya salah satu konsentrasi sampah laut tertinggi yang pernah tercatat di kedalaman ekstrem.
Asal-usul Sampah di Calypso Deep
Pertanyaan mengenai bagaimana sampah tersebut mencapai titik terdalam Laut Mediterania menjadi fokus penelitian. Miquel Canals, profesor di Departemen Dinamika Bumi dan Laut serta direktur UB Chair on Sustainable Blue Economy, menjelaskan bahwa puing-puing tersebut berasal dari berbagai sumber, baik daratan maupun laut. Prosesnya melibatkan beberapa mekanisme, mulai dari transportasi jarak jauh melalui arus laut hingga pembuangan langsung dari kapal. Sampah ringan seperti plastik, yang awalnya berasal dari pantai, terbawa arus hingga mengendap di dasar Calypso Deep. Beberapa bahkan terkubur sebagian atau seluruhnya, atau terfragmentasi menjadi mikroplastik. Penelitian juga menemukan bukti pembuangan sampah langsung dari kapal, menunjukkan betapa meluasnya permasalahan ini.
Calypso Deep: Jebakan Sampah di Laut Dalam
Bentuk geografis Calypso Deep, berupa depresi atau palung laut yang terletak 60 kilometer di sebelah barat pantai Peloponnesos, Yunani, memainkan peran penting dalam akumulasi sampah. Palung ini bertindak sebagai jebakan alami, mengumpulkan material antropogenik yang mencapai dasarnya. Arus laut yang lemah di wilayah tersebut juga membantu pengendapan puing-puing ringan. Pusaran laut yang tercipta di atas palung berkontribusi pada proses konsentrasi sampah sebelum akhirnya mengendap di dasar laut. Proses degradasi dan penambahan berat jenis juga mempercepat pengendapan sampah.
Teknologi Canggih untuk Eksplorasi Laut Dalam
Eksplorasi di kedalaman ekstrem seperti Calypso Deep memerlukan teknologi canggih. Penelitian ini memanfaatkan kapal selam Limiting Factor buatan Triton Submarines, yang mampu membawa dua penumpang ke palung laut terdalam. Kapal selam tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 1,8 kilometer per jam untuk memastikan kualitas gambar yang baik. Meskipun teknologi ini memungkinkan penghitungan kepadatan sampah, namun belum terdeteksi dampak signifikan terhadap kehidupan laut di wilayah tersebut. Namun, penelitian ini menyoroti kurangnya pemahaman kita mengenai dasar laut dan pentingnya meningkatkan kesadaran publik terhadap konservasi wilayah ini.
Implikasi dan Langkah ke Depan
Laut Mediterania, sebagai laut tertutup yang dikelilingi oleh populasi manusia padat dan aktivitas maritim yang intensif, menjadi salah satu wilayah laut yang paling tercemar oleh sampah. Temuan ini seharusnya menjadi panggilan bagi upaya global, khususnya di Mediterania, untuk mengurangi pembuangan limbah, terutama plastik, ke lingkungan. Pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan pengawasan yang ketat terhadap aktivitas maritim perlu ditingkatkan untuk melindungi ekosistem laut yang rentan.
Catatan: Informasi mengenai dana pelestarian laut dan pengembangan kapal pengangkut sampah laut telah dihilangkan dari konten berita ini karena tidak relevan secara langsung dengan temuan penelitian utama.