Bijak dalam Menyambut Tahun Ajaran Baru: Evaluasi Kebutuhan Sekolah, Bukan Sekadar Beli Baru

Memasuki tahun ajaran baru, seringkali orang tua terjebak dalam kebiasaan membeli seluruh perlengkapan sekolah yang baru. Padahal, dengan perencanaan yang cermat dan evaluasi yang bijaksana, pengeluaran yang tidak perlu dapat dihindari.

Seorang Perencana Keuangan Profesional, Rista Zwestika Reni, menekankan pentingnya mengubah pola pikir konsumtif yang seringkali ditanamkan sejak dini. Menurutnya, kebiasaan membeli semua perlengkapan baru setiap tahun ajaran adalah mindset yang perlu diubah. Tidak semua barang harus diganti hanya karena tahun ajaran baru telah tiba.

Evaluasi Rutin: Kunci Pengelolaan Keuangan Keluarga

Evaluasi rutin terhadap perlengkapan sekolah yang ada menjadi langkah awal yang krusial. Proses ini bukan hanya tentang menghemat pengeluaran, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai penting kepada anak mengenai tanggung jawab dan kepedulian terhadap barang milik mereka.

Beberapa barang seperti tas, kotak bekal, tempat pensil, bahkan sepatu, seringkali masih layak digunakan. Prioritaskan penggantian hanya untuk barang-barang yang memang sudah habis atau rusak.

Melibatkan Anak dalam Proses Pengambilan Keputusan

Rista menyarankan agar orang tua melibatkan anak dalam proses evaluasi ini. Ajak anak berdiskusi mengenai barang-barang mana yang masih layak dipakai dan mana yang perlu diganti. Dengan melibatkan anak, mereka akan merasa memiliki andil dalam pengambilan keputusan dan belajar untuk membuat pilihan yang rasional.

  • Lakukan review setiap 6 bulan: Evaluasi berkala membantu memantau kondisi barang dan membuat perencanaan yang lebih baik.
  • Ajak anak berdiskusi: Libatkan anak dalam proses evaluasi agar mereka merasa memiliki tanggung jawab.
  • Buat kesepakatan: Capai kesepakatan bersama mengenai barang mana yang perlu diganti dan mana yang masih bisa dipakai.

Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis, perubahan pola pikir ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Dengan bijak mengevaluasi kebutuhan dan melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai penting tentang pengelolaan keuangan sejak dini.