Terlalu Sering Belanja Barang Mewah di Luar Negeri, Wanita Ini Diblokir Louis Vuitton
Kegemaran berbelanja, terutama saat melancong ke luar negeri, seringkali menjadi daya tarik tersendiri. Selain berkesempatan menemukan barang-barang unik, harga produk, termasuk barang-barang mewah, terkadang lebih menggiurkan. Namun, euforia berbelanja hendaknya tidak membuat seseorang mengabaikan aturan yang berlaku. Seorang wanita baru-baru ini menjadi viral setelah mengungkapkan pengalamannya diblokir oleh butik Louis Vuitton, sebuah konsekuensi yang tidak disadari oleh banyak orang.
Jasmine Roswell, nama wanita tersebut, membagikan kisahnya mengenai pengalaman berbelanja mewahnya di berbagai negara. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, ia mengaku terkejut ketika menerima pemberitahuan bahwa ia tidak diperkenankan lagi untuk mengunjungi toko Louis Vuitton. Merasa tidak melakukan kesalahan apapun, Jasmine kemudian menyadari bahwa dirinya telah melanggar kebijakan perusahaan.
Menurut laporan Bilyonaryo, Jasmine mengunjungi beberapa negara dalam waktu singkat. Di setiap negara yang dikunjunginya, ia selalu menyempatkan diri untuk berbelanja di butik merek mewah asal Prancis tersebut. Tercatat, Jasmine membeli sebuah topi di Hong Kong, sepatu dan tas di Makati, Filipina, dan satu barang lainnya di bandara Kanada. Pembelian tersebut sebagian besar ditujukan sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat.
Sekilas, tidak ada yang aneh dengan aktivitas belanja Jasmine. Namun, setelah kembali ke rumah, ia menerima notifikasi yang memberitahukan bahwa dirinya telah melanggar kebijakan pembelian di luar negeri. Ternyata, Louis Vuitton memiliki aturan yang melarang pelanggan untuk berbelanja di tiga negara berbeda dalam kurun waktu satu bulan.
"Saya tidak tahu tentang batasan pembelian ini," ujar Jasmine. "Biasanya, batasan berlaku jika seseorang membeli banyak barang dari berbagai negara dalam waktu empat atau enam minggu. Mereka mengatakan bahwa saya melanggar kebijakan pembelian produk. Tapi saya pikir saya hanya membeli beberapa souvenir bagus!"
Kebijakan yang diterapkan oleh Louis Vuitton ini bertujuan untuk mencegah praktik penjualan kembali (reselling) dan pembelian dalam jumlah besar. Sayangnya, sebagian besar pelanggan tidak menyadari adanya aturan ini, terutama mereka yang gemar berbelanja saat bepergian ke luar negeri. Oleh karena itu, Jasmine memutuskan untuk membagikan pengalamannya kepada sesama penggemar belanja.
Kisah Jasmine ini kemudian memicu perdebatan di kalangan warganet. Sebagian netizen berpendapat bahwa kebijakan tersebut tidak adil dan terlalu kaku, terutama bagi pelanggan setia. Beberapa netizen bahkan menyebut kebijakan ini tidak masuk akal dan seharusnya pihak Louis Vuitton berterima kasih karena ada pelanggan yang membeli produk mereka di berbagai negara. Sementara itu, sebagian netizen lainnya berterima kasih kepada Jasmine karena telah berbagi pengalamannya, sehingga mereka menjadi lebih waspada saat berbelanja di luar negeri.