Penerbangan Saudia Airlines Tujuan Surabaya Tertunda Akibat Ancaman Bom
Insiden ancaman bom kembali menimpa penerbangan Saudia Airlines, kali ini menyasar penerbangan SV 5688 yang melayani rute Jeddah–Muscat–Surabaya. Pesawat yang mengangkut 376 jemaah haji dari Kloter 33 Debarkasi Surabaya tersebut terpaksa melakukan pengalihan pendaratan darurat ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan.
Ancaman teror ini diterima oleh petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC), yang memperoleh informasi tersebut dari Kuala Lumpur ACC. Setelah mendarat di Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, tim keamanan segera melakukan prosedur penanganan darurat, meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap penumpang, kru pesawat, serta area kabin dan kompartemen bagasi. Pemeriksaan melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk Gegana POLRI, penjinak bom Polda Sumatera Utara, unsur TNI AD dan TNI AU, Aviation Security bandara, serta petugas PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran).
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan, Asri Santosa, menjelaskan bahwa operasional Bandara Kualanamu tetap berjalan normal meskipun terjadi insiden darurat ini. Proses pemeriksaan difokuskan di area isolasi khusus, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan lainnya.
Menurut informasi terkini, pemeriksaan terhadap penumpang dan kru pesawat telah rampung pada pukul 12.55 WIB. Para jemaah haji dijadwalkan untuk melanjutkan penerbangan mereka ke Surabaya menggunakan pesawat yang sama pada hari Minggu, 22 Juni 2025, pukul 03.30 WIB.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi erat dengan berbagai pihak terkait, termasuk operator penerbangan dan pemerintah daerah, untuk memastikan keselamatan penerbangan.
"Kami memastikan semua prosedur penanganan ancaman keamanan penerbangan telah dijalankan sesuai regulasi yang berlaku, baik Peraturan Menteri Perhubungan PM 140 Tahun 2015 maupun Keputusan Dirjen Hubud PR 22 Tahun 2024," ujar Lukman.
Kementerian Perhubungan menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi lintas sektoral guna menjamin keselamatan penerbangan, khususnya selama periode sibuk seperti musim haji.